Lepas dari fenomena surutnya air danau Poso, tentu menjadi refleksi bagi masyarakat dan pengunjung, untuk memupuk kesadaran tentang pentingnya menjaga keseimbangan sumber daya alam. Khususnya sumber daya alam yang berada di wilayah danau Poso yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.
Yang pasti perhelatan FDP yang bersamaan dengan acara Padungku dan fenomena air surut di danau Poso, telah menjadi daya tarik bagi pengunjung dan wisatawan untuk datang berkunjung.Â
Efek berganda dari perhelatan tersebut juga berdampak langsung terhadap terjadi konsolidasi tiga elemen. Yakni pengunjung, ekonomi, dan destinasi wisata.
Tentu ini bisa terjadi karena adanya sinergi dan kolaborasi dari tiga unsur yakni pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat setempat. Dalam sebuah perhelatan festival, salah satu dari tiga unsur ini harus saling melengkapi. Jangan ada salah satu unsur yang tergerus.
Lebih penting dari itu mengangkat tradisi seni budaya setempat adalah manifestasi dari bentuk kearifan lokal. Hal inilah yang turut disertakan dalam FDP 2023 di Tentena. Tujuan akhirnya seni budaya, event wisata dan keunikan pesona alam akan menjadi paket wisata yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H