Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menjaga Kesolidan ASEAN di Kawasan Indo-Pasifik

6 September 2023   20:30 Diperbarui: 7 September 2023   08:52 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penandatanganan kerjasama di KTT ke-43 ASEAN yang dihelat di Jakarta. (Dokumentasi Sekretariat Presiden)

"Pada momentum yang baik ini, sebagai anggota keluarga dan sebagai Ketua ASEAN saya ingin tegaskan bahwa kesatuan ASEAN sampai dengan saat ini masih terpelihara dengan baik." 

Pernyataan Presiden Jokowi pada lead di atas, merupakan bagian dari sambutan yang disampaikan pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 43 ASEAN di Jakarta, 5 September 2023. Di mana dihadiri oleh 11 negara Anggota ASEAN serta sejumlah negara undangan lainnya.

Pernyataan tersebut secara tidak langsung menegaskan, kalau Perhimpunan Negara-Negara di Asia Tenggara (ASEAN) hingga saat ini tetap solid menjaga kebersamaan. Terbukti dengan terpeliharanya kesatuan dan tidak ada perpecahan di dalam tubuh ASEAN yang sudah berusia 56 tahun sejak berdiri tahun 1967.

Makna soal solidnya keberadaan ASEAN, juga sebagai penegasan bahwa, tidak terpengaruh dengan situasi terkini di Kawasan Indo-Pasifik. Terutama adanya ketegangan dan rivalitas antara dua kekuatan negara besar. Yakni Amerika dan China, dalam ranah ekonomi dan keamanan.

Tentu Indonesia lewat Presiden Jokowi hendak menyampaikan pesan global kepada dunia. Bahwa meskipun ada dampaknya, namun rivalitas tersebut tidak membuat negara anggota ASEAN terpolarisasi apalagi sampai terpecah.

Walau mungkin saja ada di antara anggota ASEAN yang punya kebijakan maupun political will kepada salah satu dari dua negara yang sedang terlibat rivalitas tersebut, namun dalam konteks ASEAN tetap menjaga kekompakan.

Sebagai contoh, Indonesia dalam kebijakan ekonomi dan investasi hilirisasi industri misalnya, lebih welcome ke negara China. Namun dalam rivalitas geopolitik global di Kawasan Indo-Pasifik, tentu saja Indonesia tidak serta merta berpihak ke China.

Atau memberi pengaruh kepada sesama anggota ASEAN untuk berpihak atau condong ke salah satu negara. Indonesia menghindari polarisasi tersebut, namun tetap mengingatkan negara yang terlibat rivalitas, agar tidak gegabah dalam bertindak.

Selain itu kebijakan politik Indonesia berperan aktif untuk turut serta menjaga perdamaian dan kestabilan di kawasan tersebut. Agar jangan sampai berdampak serius bagi negara anggota ASEAN yang berada dalam Kawasan Indo-Pasifik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun