Untuk bisa masuk ke destinasi Tugu Perdamaian dikenakan biaya sebesar Rp 10 ribu per orang. Akses jalan menuju ke lokasi destinasi sudah cukup baik ditempuh kendaraan roda dua maupun roda empat. Adapun jarak dari Kota Palu sejauh 4,8 KM jarak tempuh kurang lebih 15 menit.
Dengan menawarkan panorama alam yang indah dari lokasi destinasi, maka potensial untuk peningkatan ekonomi kreatif lewat usaha kuliner yang harganya terjangkau. Sembari bersantai menikmati panorama alam, ditemani segelas kopi tentu bisa menambah inspirasi.
Dalam momentum HUT Kemerdekaan RI atau momentum lainnya, pihak pengelola destinasi Tugu Perdamaian bisa saja mengelar berbagai event yang melibatkan berbagai stakeholder, sehingga banyak pengunjung yang datang.
Demikian pula di lokasi destinasi perlu disiapkan sarana galeri untuk penjualan UMKM baik berupa kerajinan, tangan, produk komoditi maupun usaha UMKM lain.
Tujuannya agar pengunjung yang datang dari luar daerah bisa membawa pulang oleh-oleh. Serta ada kontribusi bagi pelaku usaha setempat. Terutama masyarakat yang dilibatkan dalam usaha ekonomi kreatif.
Jika pengelolaan Tugu Perdamaian dapat dikembangkan dengan memaksimalkan aspek Activities (kegiatan/event wisata) dan Amenities (sarana penunjang Wisata, maka destinasi Tugu Perdamaian bisa menjadi alternatif wisata yang semakin banyak di kunjungi wisatawan.
Keberadaan bangunan Tugu Perdamaian sebagai ikon destinasi dan panorama alam yang indah, sejatinya menjadi keunggulan sebagai sebuah destinasi wisata. Tinggal bagaimana bisa menarik banyak pengunjung atau wisatawan, disinilah dibutuhkan kreativitas pihak pengelola.
Setidaknya dengan menjadikan Tugu Perdamaian sebagai destinasi edukasi, diharapkan banyak pengunjung terutama dari kaum muda yang berkunjung guna memaknai semangat Bersaudara dan Bersatu.
Terlebih dalam momentum HUT RI ke-78 kali ini semoga semangat bersaudara dan bersatu bisa menjadi bahan refleksi bagi anak bangsa, agar tidak mudah terpolarisasi yang bermuara pada terjadinya degradasi bangsa.