Lawang Sewu merupakan kompleks bangunan tua peninggalan kolonial Belanda yang dulunya berfungsi sebagai pusat perkantoran kereta api swasta. Bangunan Lawang Sewu mulai  dibangun oleh Kolonial Belanda  pada tahun 1904.Â
Dulunya bernama Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. Terdapat empat bangunan utama sebagai tempat pameran dengan total jumlah pintu 928 hampir mencapai seribu. Itulah sebabnya destinasi tersebut dijuluki Lawang Sewu atau Seribu Pintu.
Jejak perkeretaapian masa lalu berupa gambar, lukisan, desain, maket, peta serta benda dapat dilihat di berbagai ruangan bangunan utama di Lawang Sewu. Semuanya ditata dan dipamerkan demikian rupa, sehingga pengunjung bisa mengeksplor secara rinci.
Namun yang menarik adalah keberadaan pintu-pintu bangunan berukuran tinggi yang eksotis dan unik, Dimana banyak pengunjung yang sengaja membuat dokumentasi dengan latar spot tersebut.
Ditengah-tengah bangunan utama, terdapat alun-alun yang cukup luas. Dimana wisatawan bisa rehat sembari kuliner, usai mengeksplor bagian dalam bangunan utama.
Dari alun-alun ini menyajikan spot instagramable dengan latar belakang bangunan yang eksotis. Yang menarik pihak pengelola menyiapkan live musik, guna menghibur wisatawan yang datang berkunjung.
Klenteng Sam Poo Kong
Destinasi ini juga masih berlokasi di seputaran Kota Semarang. Klenteng Sam Poo Kong merupakan sebuah destinasi peninggalan sejarah yang didirikan oleh Laksamana Cheng Ho pada awal abad 15.
Untuk masuk ke dalam lokasi destinasi wisata ini, dikenakan tarif Rp 20 ribu per orang. Karena baru pertama kali berkunjung, tentu saja saya terkagum-kagum melihat keberadaan destinasi bersejarah tersebut.
Melihat kompleks bangunan klenteng dan berbagai ornamen khas didalamnya, saya serasa sedang berada di masa lalu. Apalagi saat berada disalah satu spot berupa gerbang berukuran besar, berasa layaknya di Kerajaan Cina. Â