Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Relevansi Melek Literasi dan Urgensi Merdeka Belajar di Era Digital

30 Mei 2023   10:28 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:35 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Merdeka Belajar membekali kompotensi peserta didik. Dok Pri

Tentu tidak harus Institusi Pendidikan semata yang disalahkan atas realitas ini. Karena tanggung jawab untuk memperkuat kapasitas diri terpulang kepada individu yang bersangkutan. Bagi individu yang menyadari penguatan kapasitas literasi itu penting, maka akan giat belajar dengan berbagai instrumen apapun.

Namun demikian, Institusi Pendidikan perlu juga mengevaluasi diri atas kenyataan ini. Bahwa salah satu faktor yang membuat anak didik lemah dalam passion literasi adalah, karena tidak mendapat penguatan dari internal Institusi baik di Sekolah maupun Kampus.

Alhasil lulusan Institusi Pendidikan yang mengabdi di berbagai bidang pekerjaan, adalah menjadi pekerja normatif, bukan pekerja berkarya. Mengapa normatif, karena rutinitas pekerjaan yang dijalani adalah sesuai dengan tupoksi.

Sementara tuntutan jaman saat ini, pekerja bukan hanya bisa kerja normatif semata, namun juga kerja berkarya. Mengapa demikian, agar bisa mentransformasi gagasan dan karya yang memberi manfaat bagi banyak orang.

Itulah sebabnya urgensi dari program merdeka belajar relevan terhadap kondisi kaum milenial saat ini. Yakni krisis kapasitas dalam karya literasi. Harus diakui kebijakan merdeka belajar baru diluncurkan Bulan Februari 2022 oleh Kemendikbudristek RI.

Namun tidak ada kata terlambat untuk menyiapkan generasi kedepan yang melek literasi. Yakni generasi yang bisa menghasilkan gagasan dan karya nyata di era digital saat ini. Menyiapkan generasi yang melek literasi, adalah perwujudan dari Praktik Baik dari Merdeka Belajar.

Penguatan Materi Esensial

Dalam penjelasan tentang Kurikulum Merdeka okeh Kemendikbudristek, disebutkan bahwa materi esensial adalah materi atau mata pelajaran penting yang harus dikuasai dan dipahami oleh siswa .

Adapun guru berperan dalam menentukan materi esensial, juga dalam memilih mana pembelajaran yang penting. Serta mengecek apakah ini termasuk pada kompetensi dasar yaitu literasi dan numerasi.

Seperti diketahui yang dimaksud iterasi adalah merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itulah terhadap materi esensial ini, disarankan untuk memasukkan materi yang relevan dengan perkembangan zaman dan dibutuhkan dalam tataran praksis. Diantaranya publik speaking, teknik menulis atau membuat konten serta problem solving untuk penguatan kompetensi literasi bagi siswa dan mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun