Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cara Pemprov Maluku Promosikan Pesona Teluk Ambon

21 Mei 2023   11:39 Diperbarui: 10 Juli 2023   20:03 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Ambon di malam hari. Doc Pri

Tepat pukul 19.00 WIT, KMP Tanjung Sole meninggalkan pelabuhan ASDP Poka Kecamatan Baguala, untuk berkeliling Teluk melihat pesona Kota Ambon di waktu malam.

KMP Tanjung Sole membawa ratusan peserta Kongres GAMKI yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta sendiri sudah sangat antusias menunggu pemberangkatan dari sore hari.

Sesuai rencana, Kapal Fery tersebut akan melintas di bawah Jembatan Merah Putih (JMP) yang merupakan salah satu ikon monumental di Kota Ambon Provinsi Maluku.

Dan terbukti saat melintasi JMP, seluruh peserta terkagum-kagum atas pesona kemilau warna-warni lampu yang menerangi jembatan tersebut. Momen itu turut didokumentasikan oleh peserta sebagai bukti pernah melintasi destinasi tersebut.

Pesona JMP semakin menjadi saat kembang api dinyalakan oleh panitia, membuat suasana di teluk terlihat sangat eksotik dari atas kapal Fery. Benar-benar pemandangan yang sangat rugi untuk dilewatkan.

Kota Ambon di malam hari. Doc Pri
Kota Ambon di malam hari. Doc Pri

Semarak kembang api di JMP. Doc Pri
Semarak kembang api di JMP. Doc Pri

Perpaduan kilauan warna-warni lampu serta semburan kembang api di waktu malam membuat JMP terlihat sangat indah. Saya sendiri terpesona melihat keindahan tersebut, karena untuk pertama kalinya mendapati momen seperti ini.

Tidak cukup sampai disitu, peserta kembali terpesona melihat pemandangan Teluk Ambon di waktu malam. Pancaran lampu dari kediaman warga yang terpantul di perairan teluk, menjadi pemandangan yang sangat menarik.

Selama dua jam mengitari Teluk Ambon dengan kapal Fery, peserta terpuaskan mengeksplor keindahan di waktu malam. Terlebih saat melintasi JMP dengan kilauan warna-warni, hanya satu kata yang bisa terucap. Fantastis.

Tentu saja apresiasi patut disematkan kepada Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon, atas kegiatan wisata sekaligus ramah tamah untuk peserta Kongres di kapal Fery Tanjung Sole tersebut.

Suasana di atas kapal Fery. Doc Pri
Suasana di atas kapal Fery. Doc Pri

Penampilan seni budaya dari seniman lokal di atas kapal. Doc Pri
Penampilan seni budaya dari seniman lokal di atas kapal. Doc Pri

Kemasan acara ini harus diakui merupakan salah satu cara jitu untuk mempromosikan destinasi wisata Teluk Ambon dengan ikon JMP kepada peserta Kongres GAMKI yang datang dari seluruh Indonesia.

Peserta semakin terpuaskan, karena di dalam kapal dihibur dengan atraksi seni budaya yang melibatkan seniman lokal. Bahkan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno, turut hadir mengantar peserta mengitari Teluk Ambon.

Cerita dan dokumentasi peserta yang dishare di media sosial, tentu saja akan menyebar ke seluruh Indonesia. Bahwa di Ambon Maluku punya destinasi yang sangat indah mempesona.

Kelak siapa saja yang datang ke Ambon Maluku jangan lupa untuk berkunjung ke JMP, sembari menikmati keindahan Teluk Ambon. Bahwa Maluku adalah daerah yang indah dengan tradisi budaya yang menarik. Serta terkenal dengan keramahtamahan warganya terhadap tamu yang datang berkunjung.

Kapal Fery Milik PD Maluku

KMP Tanjung Sole yang dinaiki peserta mengelilingi Teluk Ambon, merupakan salah satu dari delapan kapal Fery yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah (PD) Pemprov Maluku.

KMP Tanjung Sole memiliki rute pelayaran dari Ambon,-Seram-Buano-Manipa-Namlea. Jadwal pelayaran jam 11.00 WIT dari pelabuhan APDP Poka Ambon dan tiba keesokan harinya pukul 17.00 WIT di Namlea.

KMP Tanjung Sole milik PD Pemprov Maluku. Doc Pri
KMP Tanjung Sole milik PD Pemprov Maluku. Doc Pri

Wakil Gubernur Maluku bersama peserta. Doc Pri
Wakil Gubernur Maluku bersama peserta. Doc Pri

Biaya tiket pelayaran per orang sebesar Rp 200 ribu untuk tujuan dari Ambon ke Namlea. Namun biaya pelayaran akan berbeda sesuai pos rute yang disinggahi oleh penumpang.

Untuk diketahui Perusahaan Daerah Panca Karya Pemprov Maluku memiliki unit usaha pelayaran. Adapun delapan unit kapal Fery yang dikelola oleh unit pelayaran merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan yang diserahkan kepada Pemprov Maluku.

Selanjutnya Pemprov Maluku mempercayakan pengelolaan Kapal Fery tersebut kepada Perusahaan Daerah. Dimana pengelolaanya dibagi sesuai rute pelayaran yang bisa dijangkau oleh Kapal Fery tersebut.

"Karena manajemen pengelolaan kapal Fery dinilai bagus, maka Kementerian Perhubungan terus memberikan bantuan kapal Fery kepada Pemprov Maluku untuk dukungan konektivitas antar daerah," ujar pengurus Unit Pelayaran di pelabuhan ASDP Poka.

Dokumentasi latar belakang JMP. Doc Pri
Dokumentasi latar belakang JMP. Doc Pri

Dengan memiliki Kapal Fery sendiri, maka kapan saja Pemprov Maluku bisa memanfaatkan untuk agenda promosi wisata seputaran Teluk Ambon kepada tamu yang datang berkunjung.

Tentu saja dengan tidak menganggu jadwal pelayaran bagi penumpang yang bergantung pada Kapal Fery sebagai sarana perjalanan via laut.

Bisa jadi promosi seperti ini di Indonesia hanya dilakukan oleh Pemprov Maluku. Ini tidak lepas dari visi pengelolaan pariwisata yang ditunjang dengan sarana yang dimiliki.

Kelak Maluku akan semakin maju dari sektor pariwisata dengan mengedepankan aspek activities atau kegiatan wisata yang berdampak bagi pendapatan masyarakat dan daerah setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun