Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mengukir Sejarah, Merasakan Denyut Kereta Api Pertama di Sulawesi

14 April 2023   11:54 Diperbarui: 26 April 2023   00:28 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu kereta api di Stasiun Maros. Doc Pri

Jokowi menorehkan sejarah menjadi Presiden Indonesia yang membangun sekaligus meresmikan kereta api pertama di Pulau Sulawesi pada akhir Maret 2023.

Maka di awal bulan April, saya juga tidak mau ketinggalan momentum untuk mengukir sejarah. Yakni merasakan langsung denyut kereta api pertama di jalur lintasan Makassar-Parepare Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Saat meresmikan kereta api pertama Sulawesi di Depo Kereta Api Maros, Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan moda transportasi publik merupakan hal mendasar untuk membangun konektivitas antar daerah.

Demikian pula pembangunan jalur kereta api di Sulawesi, akan menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai moda transportasi penumpang yang cepat, nyaman dengan tarif yang murah dan terjangkau.

Sebagaimana tulisan saya sebelumnya di Kompasiana, bahwa jalur kereta api Makasar-Parepare akan menjadi peradaban baru moda transportasi di Pulau Sulawesi, ternyata terbukti.

Kereta Api pertama Trans Sulawesi saat berada di Stasiun Maros. Doc Pri
Kereta Api pertama Trans Sulawesi saat berada di Stasiun Maros. Doc Pri

Dimana antusias masyarakat untuk naik kereta api di Sulawesi tersebut sangat besar, meski masih dalam tahap uji coba dan gratis. Ini bukti bahwa peradaban kereta api akhirnya bisa menjadi bagian kehidupan masyarakat di Sulawesi.

Menunggu kereta api di Stasiun Maros. Doc Pri
Menunggu kereta api di Stasiun Maros. Doc Pri

Animo masyarakat untuk merasakan moda transportasi tersebut terlihat saat Balai Pengelolaan Kereta Api (BPKA) Sulsel memberi kesempatan bagi masyarakat untuk ikut serta menikmati perjalanan dengan rute Stasiun Maros menuju Stasiun Mandalle di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) tanggal 10-14 April 2023.

Meski jadwal pemberangkatan pada pukul 14.00 WITA, namun sejak pagi masyarakat sudah datang mengisi daftar list penumpang di Stasiun Maros dengan membawa serta kartu tanda pengenal.

Hamparan areal persawahan di sekitar Stasiun Maros. Doc Pri
Hamparan areal persawahan di sekitar Stasiun Maros. Doc Pri

Suasana kereta api dengan tempat duduk yang nyaman. Doc Pri
Suasana kereta api dengan tempat duduk yang nyaman. Doc Pri

Satu jam sebelum berangkat, loket baru dibuka untuk pengambilan tiket pemberangkatan bagi penumpang yang sudah mendaftar. Saya beruntung mendapat tiket perjalanan untuk rute tersebut, walau mendaftar belakangan.

Pemandangan Eksotis di Rute Lintasan

Meski jalur kereta api yang dibangun adalah untuk jalur lintasan Makassar-Parepare, namun trayek awal adalah di Stasiun Maros. Makanya ujicoba untuk rute lintasan diawali pemberangkatan dari Stasiun Maros.

Berbeda dengan berbagai stasiun yang ada di Pulau Jawa, Stasiun Maros berada jauh dari lokasi pemukiman penduduk dan berada di areal persawahan dengan pemandangan yang indah. Melihat hamparan pemandangan tersebut, membuat penumpang betah menunggu pemberangkatan.

Eksotisme landscape alam rute Maros-Mandalle. Doc Pri
Eksotisme landscape alam rute Maros-Mandalle. Doc Pri

Dokumentasi di areal stasiun dengan pesona alam yang indah. Doc Pri
Dokumentasi di areal stasiun dengan pesona alam yang indah. Doc Pri

Kereta yang saya naiki untuk rute Stasiun Maros-Stasiun Mandalle merupakan kereta KLB 3 buatan PT INKA dengan warna dominan kuning. Karena masih tahap uji coba, maka hanya menggunakan dua gerbong dengan kapasitas penumpang sebanyak 90 orang.

Secara umum interior Kereta Api Sulawesi ini layak dikatakan bagus. Tempat duduknya juga nyaman dengan formasi dua kursi dan tiga kursi. Setidaknya agak lebih nyaman dari kereta api Ranggajati kelas bisnis, saat perjalanan dari Yogyakarta menuju Surabaya bulan Maret lalu.

Yang menarik dari rute Stasiun Maros-stasiun Mandalle adalah pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Penumpang terpuaskan menikmati landscape alam berupa areal persawahan, sungai dan bukit yang eksotis di kiri dan kanan lintasan.

Rute ini melewati lima Stasiun yakni Maros, Rammang-Ramang, Pangkajene, Labakkang, Ma'rang dan Stasiun Mandalle dengan jarak tempuh 50 menit. Saat kembali dari Mandalle ke Maros juga menggunakan Kereta Api yang sama dinamakan KLB 4.  

Saya sendiri memilih turun di Stasiun Rammang-Rammang, karena ada surprise bagi penumpang yang turun di stasiun ini. Yakni diantar ke destinasi wisata menggunakan kendaraan milik Dinas Perhubungan Propinsi Sulsel secara gratis.

Saya sempat bertanya kepada staf terkait, mengapa bukan dari Dinas Pariwisata yang mengantar penumpang ke lokasi destinasi wisata, dijawab karena bagian dari upaya Pemprov Sulsel dalam mengintegrasikan moda transportasi di jalur kereta api.

Bagian dalam kereta trans Sulawesi produksi PT INKA. Doc Pri
Bagian dalam kereta trans Sulawesi produksi PT INKA. Doc Pri

Penumpang saat turun di stasiun. Doc Pri
Penumpang saat turun di stasiun. Doc Pri

Sembari menunggu kereta api balik, penumpang bisa mampir melihat destinasi wisata Rammang-Rammang untuk menikmati keindahan batu-batu kars yang eksotis dan menyusuri sungai Pute dengan perahu wisata.

Sebenarnya tahap uji coba lintasan bukan hanya pada rute Stasiun Maros-Mandalle, ada juga rute Stasiun Garongkong-Mangilu menggunakan kereta Andalan Celebes melewati 7 stasiun. 

Lintasan ini terbentang sepanjang 66 kilometer melewati kawasan wisata yang berada di rute tersebut. Soal keindahan alam dan kawasan wisata di jalur lintasan kereta api Trans Sulawesi, turut dipromosikan lewat akun medsos BPKA Sulsel. 

Integrasi Moda Transportasi

Sembari menyiapkan prasarana dan mempermantap tahapan uji coba, maka upaya pengintegrasian moda transportasi di jalur Kereta Api Trans Sulawesi ini, harus disiapkan secara serius oleh Stakeholder terkait.

Ini penting agar saat sudah beroperasi secara komersil nantinya, kemudahan bagi penumpang dalam mendapatkan akses transportasi alternatif setelah turun di stasiun kereta api bisa terakomodir.

Keberadaan Depo dan Stasiun Kereta Api Maros yang berdekatan. Doc Pri
Keberadaan Depo dan Stasiun Kereta Api Maros yang berdekatan. Doc Pri

Bersama pegawai BPKA Sulsel di Stasiun Rammang-Rammang. Doc Pri
Bersama pegawai BPKA Sulsel di Stasiun Rammang-Rammang. Doc Pri

Berbeda dengan di Jawa, dimana banyak moda transportasi saat penumpang hendak berangkat atau pulang dari stasiun kereta. Karena banyak yang mangkal disekitar stasiun untuk menjemput penumpang.

Namun keberadaan stasiun di Sulawesi yang berjauhan dari lokasi pemukiman, akan menjadi problem bagi penumpang yang tidak memiliki kendaraan pribadi serta mengandalkan moda transportasi lainnya.

Upaya pengintegrasian yang sudah dilakukan dengan melibatkan Dinas Perhubungan Propinsi Sulsel tentu upaya yang baik. Namun bisa juga melibatkan pelaku usaha jasa transportasi lainnya,  untuk beroperasi di stasiun kereta api.

Selama tahapan uji coba kereta api trans Sulawesi jalur Makassar-Parepare, dominan masyarakat membawa kendaraan sendiri ke stasiun. Ini indikator bahwa kelak kereta api di Sulawesi ini akan menjadi kebutuhan masyarakat untuk perjalanan lintas daerah.

Apalagi sebagaimana dikatakan Jokowi ditargetkan kereta api trans Sulawesi akan sambung menyambung hingga ke Sulawesi Utara. Maka bukan hal mustahil jalur Makassar-Manado yang melintasi wilayah Sulbar, Sulteng dan Gorontalo akan terwujud.

Memang agak terlambat bagi Pulau Sulawesi membangun moda transportasi kereta api dibanding Pulau Jawa dan Sumatera. Namun lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Setidaknya bisa meretas kesenjangan kemajuan di Pulau Jawa. 

Semoga dengan adanya rute kereta api trans Sulawesi, maka bukan hanya mendorong kemajuan sektor transportasi, namun juga sektor wisata, jasa, serta UMKM nantinya Dan yang lebih lebih penting adalah, konektivitas antar daerah di Sulawesi menjadi lebih mudah.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun