Aset peninggalan sejarah itu berada persis di sisi sungai Kali Mas. Terhimpit di tengah kawasan bisnis Kota Surabaya dengan bangunan-bangunan modern sebagai simbol kemajuan zaman.
Itulah Monumen Kapal Salam KRI Pasopati-410 yang berlokasi di jalan Pemuda Surabaya. Monumen ini adalah saksi sejarah yang masih punya daya pikat untuk dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Fisik kapal selam berwarna hitam hijau itu, sangat mudah ditemukan saat melintas di jembatan sungai Kali Mas. Saya sendiri secara tidak sengaja menjumpai monumen tersebut saat hendak menuju ke Plaza Surabaya yang berjarak kurang lebih 100 meter.
Tentunya sebuah kerugian jika melewatkan kunjungan ke Monumen Kapal Selam saat berada di Kota Pahlawan. Karena kesempatan untuk  bisa melihat langsung isi dalam kapal selam secara faktual. Meski sudah menjadi sebuah museum.
Dengan tiket masuk sebesar Rp 15 ribu, wisatawan sudah bisa mengeksplor isi kapal selam KRI Pasopati-410. Serta dapat menikmati pemutaran film tentang kapal selam di ruang Vidio Rama yang berada di bagian belakang monumen.
Adapun Monumen Kapal Selam terdiri dari 7 ruangan. Saat masuk ke ruang 1, wisatawan akan menemui tempat peluncur torpedo, serta tempat torpedo cadangan. Ruang 2 terdapat ruang tempat merencanakan kegiatan perwira.
Menuju Ruang 3 melintasi pintu berbentuk bulat, terdapat ruang Pusat Informasi Tempur (PIT). Yakni tempat pengoperasian kapal dan kegiatan tempur dilaksanakan. Ruang 4 adalah Ruang Tempat Tinggal (RTL) Â Bintara dan Tamtama.
Selanjutnya ke Ruang 5' akan menjumpai ruang mesin yang terdiri dari empat diesel generator. Berpindah ke Ruang 6 terdapat ruang kendali laju kapal atas perintah Pimpinan dan tempat panel-panel listrik.