Selalu saja ada inspirasi dan sudah beragam sudut pandang, sebagai bahan untuk menulis eksotisme Candi Prambanan di Yogyakarta.
Saya sendiri sudah pernah menulis tentang Candi Prambanan di Kompasiana dari aspek  harmoni keberagaman pada tahun 2022 lalu, saat penyelenggaraan Pesparawi Nasional di Yogyakarta.
Namun kali ini saya tertarik menulis dari sudut pandang keberadaan wahana sepeda gantung yang ditujukan sebagai sarana komersil bagi wisatawan yang datang berkunjung.
Wisatawan dapat memanfaatkan keberadaan wahana yang terbentang di atas kabel sepanjang kurang lebih 20 meter untuk membuat dokumentasi foto. Tentu dengan pengarahan pihak pengelola yang ada di tempat tersebut.
Adapun untuk bisa mengambil gambar  harus merogoh dompet sebesar Rp 20 ribu untuk bisa menaiki wahana sepeda gantung dari ketinggian. Selain itu untuk file foto dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu per file. Maksimal harus 4 file.
Yakinlah biaya naik sepeda dan pembelian file tidak mengecewakan. Karena petugas fotografer sangat terampil mengambil foto dengan latar belakang Candi Prambanan yang eksotis. Â
Saya sendiri tertarik untuk mencoba merasakan sensasi wahana tersebut untuk mendapat dokumentasi terbaik. Karena sudah jauh-jauh datang ke Candi Prambanan dari Sulawesi, rugi rasanya tidak punya dokumentasi foto yang menarik.
Ternyata ekspektasi merasakan sepeda gantung dari ketinggian berbeda dengan saat melihat dari bawah. Ada rasa deg-degan bercampur was-was, saat sepeda hendak dikayuh kedepan.