Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menatap Masa Depan Sektor Maritim di Selat Makassar

7 Februari 2023   20:13 Diperbarui: 8 Februari 2023   12:46 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keinginan Presiden Jokowi menjadikan perairan Selat Makassar sebagai wilayah transportasi logistik di IKN Nusantara, maka dipastikan empat elemen tol laut akan digenjot untuk semakin memperkuat konektivitas dalam mendukung transportasi logistik tersebut.

Termasuk juga peningkatan pelabuhan di wilayah sekitar dan penyangga IKN. Mengingat fungsi Pelabuhan sebagai pusat pendorong pertumbuhan pelayaran niaga, dan perdagangan industri lokal maupun nasional. Serta pendistribusian logistik yang mempertemukan semua komponen angkutan dalam laut di suatu wilayah.

Sebagai perbandingan, dapat dilihat dari data Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan tahun 2019. Dimana untuk pelabuhan pangkal pelayaran perintis sekitar perairan Selat Makassar, meliputi Tarakan Kalimantan Utara (1 trayek) Wani Sulawesi Tengah (2 trayek), Makassar Sulawesi Selatan (3 trayek) dan Mamuju Sulawesi Barat (1 Trayek).

Demikian pula untuk pelabuhan singgah trayek ternak meliputi Tarakan, Balikpapan, Samarinda dan Palu. Program tol laut untuk trayek angkutan ternak sejak tahun 2019, dari 6 trayek, ada 3 trayek yang melintasi Selat Makassar yaitu rute 4, rute 5 dan rute 6 dengan pelabuhan pangkal di Kupang dan Gorontalo.

Data trayek angkutan ternak melalui tol laut tahun 2019. Doc Kemenhub
Data trayek angkutan ternak melalui tol laut tahun 2019. Doc Kemenhub

Seiring dengan peluang kerja sama IKN dengan daerah penyangga meliputi berbagai sektor termasuk ketahanan pangan, maka tidak menutup kemungkinan pelabuhan pangkal untuk pelayaran perintis di wilayah Sekat Makasar akan bertambah.

Demikian pula untuk pelabuhan singgah trayek ternak, bisa naik status menjadi pelabuhan pangkal. Seperti Pelabuhan Palu yang terkonektivitas langsung dengan IKN Nusantara. Tentu disertai dengan penambahan armada kapal ternak baik plat merah maupun swasta.

Seperti diketahui alur logistik tol laut merupakan salah satu elemen pendukung keberhasilan kebijakan tol laut. Karena melihat letak geografis Indonesia terdiri dari dua karakteristik wilayah perairan dan wilayah daratan.

Selat Makassar yang memisahkan Pulau Kalimantan dan Sulawesi berada dalam Alur laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II meliputi Selat Lombok, Selat Makassar dan Laut Sulawesi. Posisi yang strategis membuat Selat Makassar ke depan menjadi wilayah tol laut yang sibuk untuk jalur ekonomi atau lintasan kapal besar.

Maksimalisasi Potensi Kelautan

Potensi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati kelautan di Selat Makassar tentu menjadi keunggulan yang harus dimaksimalisasi pengelolaannya. Salah satunya adalah pengelolaan potensi perikanan tangkap yang sangat berlimpah di perairan Selat Makassar dan Laut Sulawesi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun