Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Geliat Kemajuan Makassar Sebagai Pusat Bisnis di KTI

13 Januari 2023   17:28 Diperbarui: 22 Januari 2023   13:00 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama yang menjadi daya tarik di CPI. Doc Pri

Seiring dengan kemajuan peradaban, maka tak ada daerah yang tak ingin maju dengan memanfaatkan potensi yang ada. Demikian pula dengan Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terus menggeliat dalam menggenjot kemajuan pembangunan di daerah tersebut.

Sebelumnya, pembangunan jalan tol layang AP Pettarani sepanjang 4,3 kilometer sebagai penunjang aksesibilitas transportasi menjadi ikon baru di Kota Makassar. Menteri PUPR mewakili Presiden Jokowi, meresmikan jalan tol layang pertama di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tersebut  tahun 2021 lalu.

Seperti diketahui aksesibilitas merupakan kemudahan dan kecepatan dalam menjangkau dan menghubungkan satu lokasi dengan lokasi yang lain lewat jaringan transportasi yang memadai. Dimana aksesibilitas juga menjadi sarana untuk mewujudkan konektivitas yang baik antar daerah.

Dalam kehidupan ekonomi, semakin lancar sistem transportasi untuk mendukung konektivitas suatu wilayah akan menunjukkan kesehatan ekonomi pada wilayah dimaksud. Demikian pula semakin lambat transportasi dan konektivitas, maka semakin lesu ekonomi di wilayah tersebut.  

Ikon baru lainnya yang telah hadir di Makassar adalah  Center Point of Indonesia (CPI) yang ditujukan sebagai pusat bisnis global terpadu. CPI dibangun di kawasan reklamasi seluas 157 hektar yang menghadap langsung ke laut lepas Selat Makassar.

Infrastruktur yang bagus di kawasan CPI. Doc Pri 
Infrastruktur yang bagus di kawasan CPI. Doc Pri 

Untuk meneguhkan CPI sebagai kawasan bisnis terpadu, telah terbangun megaproyek modern yang diperuntukkan sebagai kawasan bisnis (Business Park). Namun demikian, pembangunan megaprroyek lainnya masih terus dikebut di kawasan CPI seperti infrastruktur pendukung dan area komersial lainnya.  

Meskipun pembangunan megaproyek masih menggeliat, namun tak urung kawasan CPI sudah menjadi 'magnet' bagi warga Makassar untuk dikunjungi. Berbagai aktivitas warga dilakukan di lokasi tersebut. Seperti berolahraga, berekreasi, bahkan berselfie di berbagai sudut CPI yang ikonik.

Saya sendiri menyempatkan mengeksplor keberadaan CPI di jantung kota Makassar baru-baru ini dan menjumpai sebuah lokasi elit dan modern sebagai kawasan bisnis dengan bangunan ikonik yang monumental. Sebuah lokasi yang menunjukan eksistensi CPI yang bersolek sebagai kawasan bisnis terpadu.

Disatu sisi CPI menjadi kawasan yang familiar sebagai ruang publik yang mumpuni. Dimana mudah diakses oleh warga Kota Makassar. Terlihat warga sangat menikmati infrastruktur ruang publik yang bagus dan nyaman serta view yang menarik. Bukan itu saja keberadaan bisnis kuliner di lokasi tersebut sudah diakses oleh warga yang berkunjung dan berwisata.

Salah satu bangunan ikonik di CPI. Doc Pri
Salah satu bangunan ikonik di CPI. Doc Pri

Sebagai pusat bisnis nantinya, maka pembangunan sarana dan fasilitas perkantoran, hotel, mall, restoran, kampus, perumahan dan industri pariwisata di CPI, dipastikan akan mengarahkan sektor lain seperti industri barang dan menyerap banyak tenaga kerja. Sektor riil akan tumbuh dan perputaran financial di Kota Makassar akan bertambah.

Provinsi Sulsel dengan ibukota Makassar selama ini dikenal sebagai pintu gerbang di KTI. Posisi yang strategis serta ditunjang sarana dan prasarana yang memadai seperti jalan layang, pelabuhan dan bandara berkelas internasional.

Hal inilah yang membuat daerah tersebut mengalami kemajuan dari berbagai sektor yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Karena didukung dengan aksesibilitas, keterjangkauan serta konektivitas yang baik.

Tentu saja keberadaan CPI dengan megaproyeknya yang ditujukan sebagai pusat bisnis terpadu, akan membuat Kota Makassar semakin terdepan sebagai pintu gerbang di KTI. Dengan kapasitas sebagai pusat bisnis dan jasa, maka akan berdampak positif bagi kemajuan daerah.

Spirit Maju Bersama di KTI

Keunggulan sarana insfratruktur yang dihasilkan dari geliat pembangunan di membuat konektivitas menjadi lebih baik dan semakin menguntungkan peran Makassar sebagai pintu gerbang KTI.

Seiring dengan keinginan Pemerintah Pusat untuk meretas disparitas atau kesenjangan di wilayah KTI, maka sudah seharusnya geliat kemajuan di Kota Makassar menjadi spirit baru guna tumbuh dan maju bersama daerah lain di KTI.

Panorama yang menjadi daya tarik di CPI. Doc Pri
Panorama yang menjadi daya tarik di CPI. Doc Pri

Ruang publik sebagai tempat wisata. Doc Pri
Ruang publik sebagai tempat wisata. Doc Pri

Apalagi dengan peran sebagai pintu gerbang KTI, maka CPI sebagai kawasan pertumbuhan baru selayaknya turut menstimulasi dan mempercepat peningkatan perekonomian antar kawasan. Serta mendorong pembangunan lewat kehadiran sentra bisnis dan keuangan bagi daerah lainnya di KTI.

Maka disinilah dibutuhkan spirit dan visi bersama dari daerah dalam lingkup KTI, dalam merespon momentum kemajuan Makassar sebagai pusat bisnis di KTI. Hal ini penting agar bisa menjadi pintu masuk guna bisa bersinergi maju bersama dalam berbagai sektor.   

Tentu Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel akan membuka diri untuk mengandeng daerah lain sebagai komitmen maju dan tumbuh bersama di KTI. Apalagi untuk Pulau Sulawesi yang sudah lebih dahulu memiliki Badan Koordinasi Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) yang perlu dioptimalkan untuk maju bersama di Sulawesi.

Sejatinya akan lebih menguntungkan jika potensi bisnis dan ekonomi di Pulau Sulawesi bisa bersinergi dan terintegrasi dalam kemitraan BKPRS atau wadah lainnya. Apalagi masing-masing Propinsi di Sulawesi pada khususnya dan KTI pada umumnya, punya sumber daya yang potensial dan bernilai finansial untuk dikelola.

Jalan tol layang di Makassar mempercepat aksesibilitas. Doc Pri
Jalan tol layang di Makassar mempercepat aksesibilitas. Doc Pri

Tentu untuk mewujudkan sebuah kawasan pusat bisnis terpadu membutuhkan dukungan investasi yang tidak sedikit serta prasarana serta infrastruktur yang memadai. Hal ini juga dibutuhkan bagi daerah lain di KTI, agar bisa mengikuti apa yang sudah dicapai oleh Kota Makassar. Kita berharap kemajuan tersebut dapat juga memberi dampak bagi daerah lain di KTI.

Berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun Pemerintah di wilayah KTI seperti pelabuhan, bandara, jalan dan jalur kereta api adalah instrumen dalam mendukung konektivitas antar wilayah lewat aksesibilitas yang semakin mudah dan cepat.

Disatu sisi dapat menimbulkan efek ekonomi berganda yang cukup besar. Seperi penyediaan lapangan kerja, perputaran ekonomi dan investasi wilayah baik lokal dan regional.  Dengan dukungan multi proyek tersebut, maka tentu saja harapan untuk maju bersama pada sektor bisnis dan ekonomi di KTI semakin terbuka lebar.

Maka jika Kota Makassar bisa mewujudkan sebuah kawasan sebagai pusat bisnis global terpadu, maka daerah lain di KTI punya peluang yang sama untuk melakukan. Tentu dengan orientasi yang berdampak pada peluang kerja masyarakat, pertumbuhan ekonomi daerah serta menjaga kearifan lokal dan lingkungan.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun