Peradaban sebuah negara dipengaruhi oleh sejauh mana nilai budaya melekat dan teraktualisasi dalam kehidupan masyarakatnya sehari hari. Tiada negara besar tanpa budaya yang kokoh.
Langkah Jepang menuju fase perempatfinal besar Piala dunia 2022 akhirnya kandas. Jepang kalah lewat babak adu pinalti yang dramatis 1-3 melawan Kroasia di Stadion Al-Janoub.
Namun dunia melihat perlawanan Jepang yang spartan melawan Kroasia yang diperkuat Luca Modric. Pertarungan pantang menyerah bahkan sempat unggul lebih dulu 1-0, sebelum disamakan oleh Kroasia 1-1.
Bukan hanya suporter Jepang yang menangis, beberapa pemain Jepang juga menangis tertunduk di lapangan. Hal yang wajar saat menerima kekalahan yang menyakitkan, tersingkir lewat babak adu pinalti
Dunia sempat kagum saat Jepang berhasil mengalahkan dua tim kuat Jerman dan Spanyol di babak penyisihan grup. Dua tim mantan juara dunia bisa ditaklukan Wakil Asia berjuluk Samurai Biru tentu luar biasa .
Namun bukan kemenangan itu saja yang membuat dunia kagum dan simpati. Namun juga kehadiran suporter Jepang yang berlanggam beda, dengan suporter lain yang datang dari penjuru dunia.
Ya dunia kagum saat perilaku suporter Jepang membersihkan stadion dari sampah yang tergeletak usai pertandingan. Suporter Jepang membawa sendiri kantong plastik, dan membersihkan sisa sampah dan mengumpulkan secara rapi.
Menjaga kebersihan di negeri orang apalagi datang sebagai pendukung sepakbola, hanya suporter Jepang yang mau melakukannya. Pemain Timnas Jepang juga melakukan hal yang sama di ruang ganti pemain. Bersih-bersih sebelum meninggalkan stadion.