Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Konsolidasi Tiga Elemen pada Festival Danau Poso

15 Oktober 2022   20:55 Diperbarui: 16 Oktober 2022   11:09 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama senja di tepian danau Poso. Doc Pri

Tinggal menghitung hari, Event Festival Danau Poso (FDP) akan dihelat tanggal 20-22 Oktober 2022 di Tentena Pamona Kabupaten Poso. Berbagai persiapan terus dikebut oleh Pemerintah Daerah (Pemda) di lokasi kegiatan sebagai pusat perhelatan FDP.

Beberapa waktu lalu, saya menyempatkan melihat langsung kesiapan lokasi FDP di Tentena. Sejumlah perbaikan dilakukan di lokasi FDP. Diantaranya rehab pintu gerbang, serta penambahan sarana di lokasi anjungan yang berada di tepian Danau Poso tersebut.

Namun bukan soal persiapan perhelatan yang menjadi topik dari artikel ini. Tapi output yang diharapkan dari event FDP tersebut. Tentunya bagaimana tindak lanjut pengelolaan dan pengembangan prospek pariwisata di wilayah Pamona pada khususnya dan Kabupaten Poso pada umumnya.

Event FDP 2022 dipastikan akan diramaikan oleh pengunjung atau wisatawan yang datang dari berbagai daerah maupun luar daerah Sulawesi Tengah. Selain menikmati berbagai item kegiatan atau pertunjukan seni budaya dan wisata yang dihelat, pengunjung sekaligus menikmati keindahan landscape alam danau Poso yang eksotik.

Dalam upaya memajukan sektor pariwisata di wilayah Pamona pada khususnya dan Kabupaten Poso pada umumnya, maka event FDP bertema "Pesona Megah Sulawesi Tengah" ini patut diapresiasi. Karena namanya event festival selain sebagai sarana promosi wisata, juga akan terjadi konsolidasi tiga elemen sekaligus.

Yakni pertama konsolidasi elemen masyarakat. Kedua konsolidasi elemen destinasi wisata dan ketiga konsolidasi elemen ekonomi. Terciptanya konsolidasi tiga elemen tersebut, menjadi pintu masuk bagaimana pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Poso menjadi lebih baik kedepan.

Konsolidasi Elemen Masyarakat

Sebagaimana dituliskan diawal, bahwa FDP  bakal diramaikan dengan kehadiran pengunjung atau wisatawan yang datang dari berbagai daerah di Sulteng. Termasuk .yang datang dari luar Sulteng. Selain itu diramaikan dengan keterlibatan masyarakat lokal secara kuantitas yang terlibat dalam item kegiatan dari perhelatan tersebut.

Potret landscape danau Poso yang eksotik. Doc Pri
Potret landscape danau Poso yang eksotik. Doc Pri

Meleburnya keberadaan pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah Sulteng tentu saja menjadi target dari penyelenggaraan FDP di Tentena Poso. Karena apalah arti sebuah festival, jika sepi dari kehadiran pengunjung atau wisatawan. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Tentu berbagai perhelatan yang disiapkan sesuai rundown acara, akan menjadi hambar.

Konsolidasi elemen masyarakat akan menjadi modal bagi Pemda selaku penyelenggara agar perhelatan FDP menjadi semarak. Disatu sisi menjadi indikator dalam menilai, bagaimana kesiapan masyarakat dalam merespon event pariwisata yang digelar di daerah.

Konsolidasi elemen masyarakat ini juga sebagai wujud partisipasi dalam penyelenggaraan event FDP. Dimana semakin besar animo pengunjung yang hadir, maka menjadi gambaran bentuk dukungan terhadap perhelatan wisata di sebuah daerah. Demikian pula semakin dominan masyarakat lokal yang terlibat, menjadi kunci suksesnya event tersebut dihelat.

Sebuah perhelatan wisata tentu muaranya adalah untuk kepentingan masyarakat. Bagaimana masyarakat merasakan manfaat langsung dari event tersebut. Karena dalam event pariwisata, Pemda selaku penyelenggara berperan sebagai fasilitator. Sedangkan masyarakat, wisatawan dan pelaku usaha sebagai tujuan utama digelarnya event pariwisata.  

Konsolidasi Elemen Destinasi Wisata

Dari konten official teaser (Vidio pendek resmi) FDP 2022 yang terpublikasi lewat media sosial Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng maupun Kabupaten Poso, memperlihatkan keberadaan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Poso. Termasuk destinasi Patung Megalit yang berada di Lembah Lore.

Pesan dari konten tersebut jelas, bahwa tujuan dari FDP adalah turut mengangkat destinasi wisata, bukan hanya di wilayah Tentena dan Pamona sekitarnya, namun Kabupaten Poso secara keseluruhan. 

Diharapkan kehadiran pengunjung maupun wisatawan di event FDP, menyempatkan untuk traveling ke spot destinasi wisata lainnya di Kabupaten Poso yang instagramable dan menarik untuk dikunjungi.

Panorama senja di tepian danau Poso. Doc Pri
Panorama senja di tepian danau Poso. Doc Pri

Di wilayah Tentena Pamona sendiri sebagaimana sudah pernah saya tulis di Kompasiana, mempunyai spot destinasi wisata yang beragam. Meliputi wisata alam atau eko wisata, heritage atau wisata sejarah, wisata religi, wisata seni budaya dan wisata rekreasi.

Untuk wisata alam selain Danau Poso ada Bukit Padamarari, serta Air Terjun Saluopa yang berlokasi di Desa Tonusu. Untuk Wisata sejarah ada gua Pamona yang berlokasi di Tentena. Wisata Religi ada Rumah AC Kruyt yang sedang direvitalisasi. Adapun untuk wisata seni budaya lewat event seni budaya yang digelar secara insidentil.

Sementara untuk wisata rekreasi dapat berkunjung ke Pantai Pasir Putih Pendolo, Pantai Santiaji Salukaya, serta Pantai Siuri, dimana tersebar berbagai resort yang berada di tepian danau Poso. Salah satunya Torau Resort yang banyak diminati wisatawan, karena memiliki kolam renang menghadap langsung ke Danau Poso.

Bagi pengunjung dan wisatawan yang sudah sering berkunjung ke Tentena Pamona tentu familiar dengan destinasi wisata tersebut. Namun bagi yang baru pertama kali akan berkunjung ke wilayah Tentena Pamona, informasi destinasi tersebut bisa menjadi referensi.

Tentu masih ada lagi destinasi wisata yang tidak disebutkan dalam tulisan ini yang layak untuk dikunjungi, karena pesona alamnya yang indah. Jika punya waktu, wisatawan bisa melakukan trip ke Lembah Lore Bada, untuk melihat destinasi sejarah Patung Megalit yang berusia ribuan tahun.

Kendala yang ada saat ini di beberapa spot destinasi wisata, yakni belum tertata dan ditunjang dengan sarana yang memadai. Selah satunya destinasi sejarah Goa Pamona di Tentena yang terkesan terabaikan dalam pengelolaan. 

Maka sangat sayang jika potensi wisata yang ada di wilayah ini tidak terkelola baik dan ditunjang dengan sarana yang mumpuni. Wisatawan tidak akan akan merasa nyaman untuk datang berkunjung.

Karena itu jika Pemda setempat baik Kabupaten Poso maupun Provinsi Sulteng hendak menjadikan FDP sebagai sarana konsolidasi elemen destinasi wisata, maka  perlu komitmen untuk menata kembali keberadaan sarana dan prasarana destinasi wisata di wilayah tersebut.

Jika perlu membangun sebuah Galeri sebagai pusat UMKM dan souvenir khas daerah, sekaligus pusat informasi wisata yang berlokasi di Tentena Pamona. Kehadiran Galeri ini tentu diharapkan memudahkan Pemda dalam melakukan konsolidasi destinasi wisata serta membantu wisatawan dalam melakukan aktivitas kunjungan wisata.

Konsolidasi Elemen Ekonomi

Lazimnya perhelatan festival di sebuah daerah, akan turut menggerakkan roda perekonomian di daerah setempat. Baik dari aspek akomodasi, kuliner, transportasi hingga UMKM.  

Informasi yang saya dapatkan saat ini keberadaan akomodasi baik hotel, losmen, maupun penginapan di wilayah Tentena Pamona jelang FDP sudah full order alias penuh. Ini bukti bahwa dari aspek akomodasi saja, sudah berdampak signifikan bagi pelaku usaha setempat.

Pesona keindahan Lembah Lore Kabupaten Poso. Doc Pri
Pesona keindahan Lembah Lore Kabupaten Poso. Doc Pri

Tentu elemen ekonomi lainnya akan turut berdampak jika FDP digelar nantinya sesuai rundown acara. Sampai disini, bersyukurlah jika nantinya masyarakat maupun pelaku usaha bisa mendapatkan impact ekonomi dari perhelatan FDP.

Inilah yang dimaksud dengan konsolidasi elemen ekonomi. Yakni bagaimana sebuah event festival mampu memberikan dampak ekonomi secara masif dan signifikan terhadap seluruh elemen pelaku usaha di lokasi kegiatan dan sekitarnya.

Lebih bagus lagi jika lewat event festival tersebut, muncul kesadaran masyarakat melakukan terobosan dan kreatifitas untuk bisa mendapatkan pendapatan finansial lewat momen event pariwisata.

Misalnya masyarakat turut menyiapkan rumahnya sebagai tempat akomodasi mengantisipasi penuhnya hotel dan tempat penginapan di Tentena sekitarnya. Atau menyewakan tenda kemah dengan harga yang terjangkau dengan view tepian danau Poso yang eksotik.

Tentu akan lebih baik jika kesadaran wisata tersebut datang dari masyarakat sendiri sebagai bentuk upaya mandiri. Namun jika tidak, maka disinilah peran Pemda atau Stakeholder Pariwisata untuk berkolaborasi dengan masyarakat dalam memanfaatkan agenda pariwisata.

Inilah yang dilakukan saat event MotoGP seri II Indonesia yang dihelat di Sirkuit Mandalika Lombok, bulan Maret 2022 lalu. Mengantisipasi penuhnya hotel dan penginapan, masyarakat dilibatkan untuk rumahnya disewakan sebagai tempat akomodasi, bagi wisatawan yang datang dari seluruh Indonesia.

Tanpa mengesampingkan peran Pemda, harus diakui selama ini pelaku usaha di Tentena dan Pamona sekitarnya menggeliat secara mandiri. Dapat dilihat dari kehadiran hotel, penginapan, cafe dan resto yang mulai menjamur disekitaran Tentena Pamona. Kejelian melihat prospek wisata dan peluang ekonomi, membuat pelaku usaha berani membuat terobosan hadirnya spot spot baru.

Demikian pula perhelatan seni budaya bergerak lewat komponen dan organisasi masyarakat serta Lembaga Keumatan. Padahal sebagai daerah yang masih mempertahankan tradisi seni dan budaya, maka event seni budaya bisa dilakukan secara berkala, diluar agenda FDP tentunya.

Jika saja Stakeholder wisata yakni Pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata, pelaku usaha wisata dan masyarakat berkolaborasi secara baik, maka dipastikan sektor pariwisata di Tentena Pamona pada khususnya dan Kabupaten Poso pada umumnya bisa terangkat.

Bukan itu saja kesejahteraan masyarakat setempat juga akan turut terangkat lewat kehadiran wisatawan. Lebih dari itu Danau Poso sebagai episentrum perhelatan FDP bisa naik kelas. Dari sebuah Destinasi Wisata menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun