Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Padungku di Taripa, Tradisi Pengucapan Syukur yang Masih Dilestarikan

28 Juli 2022   17:07 Diperbarui: 28 Juli 2022   23:41 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ucapan HUT ke 110 di sepanjang Desa Taripa. Doc Pri

Pukul 08.00 Wita, Rabu tanggal 27 Juli 2022, sejumlah penari adat Pamona sudah bersiap di ruas jalan depan Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Imanuel Taripa yang berada di Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso.  

Para penari tersebut, sebagian diantaranya anak anak akan melaksanakan prosesi penyambutan adat untuk para tamu undangan yang hadir pada ibadah Perayaan HUT ke 110  Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Imanuel Taripa.

Tepat pukul 09.00 Wita, prosesi penyambutan adatpun dihelat, berupa tarian dan diiringi musik tradisional Pamona. Para tamu undangan diarak menuju ke dalam gedung Gereja yang disambut oleh warga jemaat berpakaian adat yang berdiri berjejer rapi di pintu masuk gereja.  

Prosesi penyambutan adat sendiri diikuti Ketua Umum Sinode GKST, Bupati Poso, Anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, unsur Forkominda Poso, Hamba Tuhan, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat. Mereka berjalan kaki dari Pastori menuju Gedung Gereja sejauh kurang lebih 50 meter.

Tamu undangan yang mengikuti prosesi sambutan adat Pamona. Doc Pri
Tamu undangan yang mengikuti prosesi sambutan adat Pamona. Doc Pri

Suasana ibadah Perayaan HUT ke 110 GKST Imanuel Taripa. Doc Pri
Suasana ibadah Perayaan HUT ke 110 GKST Imanuel Taripa. Doc Pri

Perayaan HUT GKST Jemaat Imanuel Taripa ke 110 yang berdiri tanggal 27 Juli 1912  berlangsung meriah, karena dirangkaikan dengan acara Padungku atau pengucapan syukur warga Jemaat Taripa Kecamatan Pamona Timur.

Itulah sebabnya dalam kegiatan perayaan HUT tersebut, jemaat turut membawa serta ragam makanan untuk nantinya disantap bersama dengan undangan atau  jemaat lainnya. Adapun salah satu makanan yang selalu tersedia dalam momentum Padungku tersebut adalah, nasi bambu atau akrab disebut Inuyu oleh warga setempat.

Kegiatan Padungku atau pengucapan syukur atas hasil usaha berupa panen sawah atau kebun masyarakat, merupakan kegiatan yang masih terus dilestarikan oleh masyarakat Pamona di era modernitas saat ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun