Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pesan Struktural Pertemuan Jokowi dan Elon Musk

15 Mei 2022   16:24 Diperbarui: 16 Mei 2022   15:45 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi melihat langsung pabrik roket Space X di Amerika. Sumber: detik.com

Dalam kunjungan kerja kenegaraan ke Amerika Serikat untuk mengikuti KTT  Khusus ASEAN-AS, Presiden Jokowi menyempatkan berkunjung ke Gedung Stargate Space X, Boca Chica dan bertemu sang tuan rumah Elon Musk.

Pada postingan di media sosialnya, Presiden Jokowi menyertakan dokumentasi foto sedang bersama Elon Musk disertai narasi, keduanya berbicara tentang teknologi dan inovasi. Seusai berdiskusi dengan tuan rumah, Elon Musk mengajak dirinya meninjau lokasi fasilitas produksi roket Space X di Boca Chica.

"Kurang lebih sejam lamanya kami melihat lihat dari dekat pabrik yang melahirkan roket roket angkasa luar ini. Saya juga telah mengundang Elon Musk untuk datang ke Indonesia," ujar Jokowi dalam postingannya.

Di balik dokumentasi foto berdua dan narasi di medsos tersebut, Jokowi selaku Presiden hendak menyampaikan pesan struktural kepada publik di tanah air dan juga dunia. Yakni tentang sebuah pertemuan yang egaliter sekaligus penuh makna.

Pesan struktural dimaksud adalah pesan yang berisikan tentang pengakuan dua sisi antara dua tokoh publik. Di mana tokoh yang satu menghormati dan mengakui kelebihan dari tokoh lain, demikian pula sebaliknya.

Siapa di dunia ini yang tidak kenal dengan sosok Elon Musk. Yakni pengusaha, penemu, dan tokoh bisnis dari Amerika Serikat. Ia merupakan pendiri CTO, dan CEO Space X, serta CEO dan arsitek produksi Tesla.

Selain itu Elon Musk saat ini dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia menurut laporan Forbes Billionaires 2022. Nilai kekayaan bersihnya mencapai US$ 219 miliar atau setara Rp 3.144 triliun

Sementara dunia mengenal sosok Jokowi sebagai Presiden dari sebuah negara besar bernama Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya. Dimana saat ini memegang jabatan penting sebagai Presidensi G20.

G20 adalah forum kerja sama multilateral ang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia. Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 di Bali.

Jokowi melihat langsung pabrik roket Space X di Amerika. Sumber: detik.com
Jokowi melihat langsung pabrik roket Space X di Amerika. Sumber: detik.com

Pertemuan dua tokoh publik antara Jokowi dan Elon Musk yang terdokumentasi lewat foto lagi duduk dan sedang berjalan bersama, menyelipkan pesan struktural yang sangat kuat. 

Yakni kehebatan dan kapasitas dua tokoh yang berprestasi dalam bidang masing masing dan bertemu dalam momentum yang tepat. Elon Musk menghormati tamunya sebagai Pemimpin sebuah negara besar. Sedangkan Jokowi menghormati tuan rumah sebagai pengusaha yang sukses besar dibidangnya.

Tujuan dari dimensi pesan struktural sebagaimana yang termuat dalam literasi komunikasi politik adalah, membangun citra positif di ruang publik. Siapapun yang menjadi tokoh publik yang sekaligus sebagai komunikator politik, mutlak membangun citra positif atas aktivitasnya di ruang publik.

Sebenarnya dalam komunikasi politik, bukan hanya dimensi pesan struktural yang yang menjadi tujuan dari komunikator politik, namun juga dimensi pesan nilai dan pesan simbolik. Dimana dari dimensi pesan nilai, pertemuan Jokowi dan Elon Musk memberi pesan tentang  pentingnya sebuah pertemuan untuk kemaslahatan peradaban.

Apalagi isi pertemuan tersebut tentang teknologi dan inovasi, dimana Elon Musk sebagai praktisinya dan Jokowi sebagai pemimpin negara yang sedang mengembangkan teknologi dan inovasi untuk kemasyalahatan bangsa dan negara Indonesia.

Tentu sangat relevan jika pertemuan keduanya mengangkat topik soal teknologi dan inovasi dengan referensi dan literasi dari kedua pihak. Apalagi Indonesia berkepentingan mengembangkan teknologi diberbagai bidang. Jokowi akan banyak mendapat masukan dalam diskusi dan melihat langsung apa yang sudah dilakukan dan dikembangkan oleh Elon Musk lewat Korporasinya.

Demikian pula Elon Musk mendapat masukan tentang apa yang sedang dilakukan dan hendak dikembangkan oleh Indonesia terkait teknologi dan inovasi. Apa tantangan dan kemungkinan kolaborasi yang bisa dilakukan, untuk kepentingan pengembangan teknologi dan inovasi dari kedua pihak.

Terkait dengan kunjungan ke pabrik milik Elon Musk di Boca Chica Amerika Serikat yang melahirkan roket roket angkasa luar. tentu kesempatan berharga dan menjadi inspirasi bagi Jokowi dan Indonesia, jika kelak ingin berinovasi atas pengembangan teknologi pesawat ruang angkasa.

Tidak perlu ragu menjadikan Elon Musk sebagai tutornya terhadap berbagai terobosan inovasi dan teknologi yang sudah dilakukannya. Tentu Jokowi yang paling tahu sudah relevankah Indonesia memiliki sarana dan fasilitas pabrik roket angkasa luar sendiri, untuk kepentingan peradaban bangsa dan negara serta peradaban dunia.

Sebagai negara besar dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat signifikan, maka mengedepankan inovasi dan teknologi canggih diberbagai bidang tentu menjadi sebuah keniscayaan menuju peradaban yang lebih maju. Termasuk inovasi teknologi di bidang Antariksa. Walau harus diakui tantangan untuk mewujudkannya sangat kompleks.

Kunci jawabannya ada pada hasil diskusi yang dilakukan oleh Jokowi dan Elon Musk. Namun bocorannya ada pada narasi yang disematkan Jokowi dalam medsosnya, bahwa akan mengundang Elon Musk untuk datang ke Indonesia. Akankah Elon Musk memenuhi undangan tersebut, kita tunggu saja waktunya.

Bagaimana dengan dimensi pesan simbolik dari pertemuan tersebut. Pesannya adalah, adanya sebuah perjumpaan yang sederhana namun penuh makna. Lihatlah orang terkaya di dunia menyambut tamunya Pemimpin G20 hanya dengan kaos oblong.

Demikian pula sang tamu yang seorang Presiden berkunjung dengan kemeja lengan panjang  yang digulung. Tak ada aksesoris mahal berupa jam tangan atau cincin di lengan keduanya. Benar benar menampilkan sisi kesederhanaan, dibalik kapasitas yang dimiliki.

Penampilan keduanya boleh saja sederhana, namun tidak dengan imajinasi yang kaya dengan lompatan quantum. Elon Musk sudah berimajinasi tentang peradaban koloni manusia di Planet Mars kelak. Terobosan dikembangkan untuk mewujudkan imajinasi tersebut melalui perusahaan Space X dengan pesawat luar angkasa bernama Starship.

Sementara Jokowi berimajinasi tentang peradaban dunia yang maju dan damai lewat tansfer teknologi dan kemitraan yang strategis. Hal itu telah disampaikan saat berbicara dalam Forum KTT Khusus ASEAN-AS. Kemajuan teknologi jangan sampai mendegradasi peradaban dunia. Inilah tugas yang diemban Jokowi sebagai Presidensi G20 saat ini.

Yang jelas pertemuan antara Jokowi dan Elon Musk adalah bagian dari upaya mewujudkan kemitraan strategis. Dimana  kemitraan bisa dibangun dengan siapa saja. Selama ada kesamaan paradigma dan masing pihak punya kapasitas dan sumberdaya untuk melakukan inovasi.

Sebagaimana dimensi pesan struktural yang terbangun dari pertemuan keduanya, bahwa masing masing punya kelebihan dan kapasitas dalam upaya mengembangkan teknologi dan inovasi. Kita meyakini antara Jokowi dan Elon Musk saling mengakui kelebihan masing masing atas imajinasi dalam berinovasi. Dan imajinasi tersebut penting untuk diaktualisasikan dalam tataran kongkrit.

Sebagaimana adagium yang mengatakan, "Imagination is More Important than Knowledge," atau imajinasi lebih penting dari pada pengetahuan. Bahwa imajinasi adalah gagasan yang ada dalam pikiran manusia yang jika diterjemahkan dalam tataran praksis akan menjadi suatu inovasi yang bermanfaat untuk peradaban.

Dengan mengunjungi Elon Musk, Jokowi tentu hendak belajar bagaimana mewujudkan imajinasi menjadi kenyataan. Tentu saja selama ada tekad dan kemauan. 

Lalu ke mana arah inovasi dari teknologi yang dibicarakan dan kemungkinan diwujudkan oleh Jokowi dan Elon Musk? Kita tunggu tindak lanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun