Pertemuan dua tokoh publik antara Jokowi dan Elon Musk yang terdokumentasi lewat foto lagi duduk dan sedang berjalan bersama, menyelipkan pesan struktural yang sangat kuat.Â
Yakni kehebatan dan kapasitas dua tokoh yang berprestasi dalam bidang masing masing dan bertemu dalam momentum yang tepat. Elon Musk menghormati tamunya sebagai Pemimpin sebuah negara besar. Sedangkan Jokowi menghormati tuan rumah sebagai pengusaha yang sukses besar dibidangnya.
Tujuan dari dimensi pesan struktural sebagaimana yang termuat dalam literasi komunikasi politik adalah, membangun citra positif di ruang publik. Siapapun yang menjadi tokoh publik yang sekaligus sebagai komunikator politik, mutlak membangun citra positif atas aktivitasnya di ruang publik.
Sebenarnya dalam komunikasi politik, bukan hanya dimensi pesan struktural yang yang menjadi tujuan dari komunikator politik, namun juga dimensi pesan nilai dan pesan simbolik. Dimana dari dimensi pesan nilai, pertemuan Jokowi dan Elon Musk memberi pesan tentang  pentingnya sebuah pertemuan untuk kemaslahatan peradaban.
Apalagi isi pertemuan tersebut tentang teknologi dan inovasi, dimana Elon Musk sebagai praktisinya dan Jokowi sebagai pemimpin negara yang sedang mengembangkan teknologi dan inovasi untuk kemasyalahatan bangsa dan negara Indonesia.
Tentu sangat relevan jika pertemuan keduanya mengangkat topik soal teknologi dan inovasi dengan referensi dan literasi dari kedua pihak. Apalagi Indonesia berkepentingan mengembangkan teknologi diberbagai bidang. Jokowi akan banyak mendapat masukan dalam diskusi dan melihat langsung apa yang sudah dilakukan dan dikembangkan oleh Elon Musk lewat Korporasinya.
Demikian pula Elon Musk mendapat masukan tentang apa yang sedang dilakukan dan hendak dikembangkan oleh Indonesia terkait teknologi dan inovasi. Apa tantangan dan kemungkinan kolaborasi yang bisa dilakukan, untuk kepentingan pengembangan teknologi dan inovasi dari kedua pihak.
Terkait dengan kunjungan ke pabrik milik Elon Musk di Boca Chica Amerika Serikat yang melahirkan roket roket angkasa luar. tentu kesempatan berharga dan menjadi inspirasi bagi Jokowi dan Indonesia, jika kelak ingin berinovasi atas pengembangan teknologi pesawat ruang angkasa.
Tidak perlu ragu menjadikan Elon Musk sebagai tutornya terhadap berbagai terobosan inovasi dan teknologi yang sudah dilakukannya. Tentu Jokowi yang paling tahu sudah relevankah Indonesia memiliki sarana dan fasilitas pabrik roket angkasa luar sendiri, untuk kepentingan peradaban bangsa dan negara serta peradaban dunia.
Sebagai negara besar dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat signifikan, maka mengedepankan inovasi dan teknologi canggih diberbagai bidang tentu menjadi sebuah keniscayaan menuju peradaban yang lebih maju. Termasuk inovasi teknologi di bidang Antariksa. Walau harus diakui tantangan untuk mewujudkannya sangat kompleks.
Kunci jawabannya ada pada hasil diskusi yang dilakukan oleh Jokowi dan Elon Musk. Namun bocorannya ada pada narasi yang disematkan Jokowi dalam medsosnya, bahwa akan mengundang Elon Musk untuk datang ke Indonesia. Akankah Elon Musk memenuhi undangan tersebut, kita tunggu saja waktunya.