Seminar menjadi momentum untuk saling bercerita dan menarasikan kelebihan dan kekurangan soal potensi wisata yang dimiliki namun belum terkelola baik.Â
Serta momen mendengarkan cerita dari mereka yang sudah mengambil bagian memajukan potensi wisata, namun pendekatan Storynomics Tourism belum maksimal, sehingga kehadiran wisatawan masih sangat  terbatas.
Tentu tidak sampai di seminar saja, perlu ada action lebih lanjut soal memajukan destinasi wisata di Kawasan Pamona dan sekitarnya Peluang dan potensi sangat besar, tinggal tindakan nyata yang perlu dilakukan. Tentu perlu ada berbagai terobosan.Â
Berupa pembenahan sarana prasarana, adanya sistem informasi pariwisata yang terpusat serta pelatihan bagi masyarakat agar memiliki skill dan knowledge sadar wisata mumpuni.
Soal perlunya tindakan nyata dan berbagai terobosan tersebut sangat ditekankan oleh Praktisi Pariwisata yang juga Dosen Universitas Tadulako Desiana Trisnawati Tobigo.Â
Menurutnya, potensi dan peluang wisata Kawasan Pamona  ada depan mata. Meliputi potensi keindahan alam, keramahan penduduk lokal dengan budayanya, keragaman flora dan fauna, serta spot spot sejarah dan religi yang ada di kawasan tersebut.
"Pengalaman saya saat berkunjung di lokasi destinasi wisata yang ada di Kawasan Pamona, beberapa hal yang perlu dibenahi adalah perlunya penataan lingkungan di spot spot wisata.
Kemudian pengembangan sense of place, penguatan sumber daya yang sadar, pengadaan galeri souvenir UMKM dan kuliner, serta perlunya saling sinergi antara semua stakeholder yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di Pamona," ujar Desiana yang juga selaku Owner Tour and Travel  di Palu.   Â
Apa yang disampaikan seluruh narasumber menjadi masukan sekaligus tantangan, guna pengembangan wisata di Kawasan Pamona. Untuk itulah penguatan untuk masyarakat sadar wisata dan desa wisata menunggu waktu untuk diberdayakan.