Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Upaya Mengusulkan Sabam Sirait Menjadi Pahlawan Nasional

28 Maret 2022   13:39 Diperbarui: 28 Maret 2022   14:00 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemateri dalam Seminar Nasional yang digelar di Graha Oikumene PGI. Doc Pri

Almarhum Sabam Sirait adalah sosok yang telah berkontribusi dan berjasa buat bangsa ini di bidang politik. Semasa hidup Sabam Sirait menempatkan diri sebagai Negarawan. Maka sudah selayaknya menjadi hak bagi almarhum Sabam SIrait untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.  

Berbagai kegiatan Seminar Nasional intens digelar dalam upaya memperbanyak dan memperkuat referensi terhadap sosok Sabam Sirait dalam upaya pengusulan menjadi Pahlawan Nasional atas peran dan kiprahnya di bidang politik.

Seminar Nasional yang sempat digelar secara hibryd yakni online dan onsite di Graha Oikumene PGI belum lama ini, menampilkan sejumlah pemateri yang mumpuni. Dalam Seminar yang dipandu wartawan Kompas Sonya Helen Sinombor tersebut, terungkap berbagai hal yang perlu dilakukan dalam upaya pengusulan Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional.

Hal tersebut meliputi penguatan literasi tentang sosok Sabam Sirait selaku seorang negarawan dalam bidang politik. Selanjutnya pendalaman dan menyiapkan apa saja legacy dari seorang Sabam Sirait yang ditinggalkan untuk Bangsa ini.  Serta yang paling penting adalah menyiapkan berbagai persyaratan yang terkait dengan pengusulan Sabam SIrait sebagai Pahlawan Nasional.

Terkait literasi tentang penguatan kapasitas Sabam sirait sebagai Negarawan disampaikan disampaikan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Barita Simanjuntak dalam dalam Seminar Nasional bertema, kepeloporan dan keteladanan Sabam Sirait dalam pelayanan di bidang politik.

Pernyataan Barita Simanjuntak didasarkan bukan saja pada kiprah Sabam Sirait semasa hidupnya dalam pelayanan bidang politik, namun juga legacy yang ditinggalkannya bagi generasi sekarang, tentang bagaimana mengedepankan kebenaran dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagaimana diketahui Sabam Sirait telah berkiprah di bidang politik sejak akhir tahuan 1950an. Dan tutup usia saat masih menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024. Kiprahnya di bidang politik dialkukan secara totalitas demi pengabdian untuk bangsa dan negara.  

Pemateri dalam Seminar Nasional yang digelar di Graha Oikumene PGI. Doc Pri
Pemateri dalam Seminar Nasional yang digelar di Graha Oikumene PGI. Doc Pri

Barita Simanjuntak merasa beruntung mengenal sosok Sabam Sirait semasa menjadi aktivis mahasiswa pada era akhir tahun 1990an. Berbagai perjumpaan diisi dengan diskusi dan sharing informasi yang bersifat bernas. Dalam pandangan Barita, almarhum Sabam Sirait selalu memposisikan dirinya sebagai sosok yang memiliki prinsip hidup, sebaliknya tidak menggurui teman diskusinya.

Itulah sebabnya pembelajaran tentang prinsip hidup yang ditanamkan Sabam SIrait menjadi teladan bagi dirinya yang kini menjadi pejabat negara. Sabam Sirait dalam prinsip dan sikap hidup, bertindak sebagai Negarawan. Sikap negarawan benar benar diaplikasikan oleh Sabam Sirait dalam bidang politik hingga tutup usia.

"Pembelajaran dari Sabam SIrait adalah memberikan perspektif namun tidak menggurui. Ini karakter seorang Negarawan. Kita mendukung upaya mengusulkan Sabam Sirait sebagai Pahlawan Nasional," ujar Barita saat menyampaikan materinya secara virtual.      

Jati diri kenegarawanan Sabam Sirait juga dikuatkan oleh pemateri lainnya yang tampil secara onsite yakni Baktinendra Prawiro. Dalam pandangan mantan Ketua Umum DPP PIKI tersebut, Sabam Sirait telah mewarnai peradaban politik Indonesia lewat kiprah dan perannya saat menjadi politisi yang berintegritas.

Kiprah Sabam Sirait baik saat masih di Parkindo hingga berfusi ke PDI pada masa orde baru dan selanjutnya menjadi PDI Perjuangan di masa reformasi, dijalani Sabam Sirait sebagai politisi dengan idealisme yang tinggi. Ia senantiasa mengedepankan prinsip kebenaran dan keadilan dan prinsip itu tidak tergoyahkan ditengah pergumulan politik di tanah air.    
"Ditengah berbagai gejolak politik dan berdemokrasi, Sabam Sirait hadir memberikan masukan masukan ke Pemerintah dengan tujuan untuk perubahan. Tentu sudah tak terhitung peran yang dilakukan Sabam Sirait dalam kiprahnya dalam bidang politik," ujar Baktinendra.

Terkait berbagai persyaratan yang harus disiapkan dalam pengusulan Sabam Sirait sebagai Pahlawan Nasional disampaikan Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir secara virtual.

Luhut tidak banyak berbicara dalam seminar nasional tersebut, namun ia menekankan bahwa persyaratan mutlak disiapkan oleh panitia pengusulan yang sudah dibentuk.

Pemateri Barita Simanjuntak memberi penguatan sosok Sabam Sirait. Doc Pri
Pemateri Barita Simanjuntak memberi penguatan sosok Sabam Sirait. Doc Pri

Luhut menjelaskan, bahwa pengusulan seseorang menjadi Pahlawan Nasional Indonesia melalui tahapan prosedur. Namun prosedur harus diikuti karena pengusulan pahlawan nasional butuh waktu Panjang. Luhut mencontohkan pengusulan Gus Dur dan Suharto menjadi Pahlawan Nasional hingga saat ini masih berproses.

"Jasa jasa Sabam Sirait banyak untuk Bangsa ini. Saya mendukung pengusulan sebagai Pahlawan Nasional. Tinggal siapkan saja berbagai persyaratan dan ikuti prosedur yang ada. Semoga semua bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan," ujar Luhut.

Adapun soal pendalaman legacy Sabam Sirait disampaikan oleh Sekjen DPP PIKI Audy Wuisang yang hadir sebagai peserta secara onsite di Graha Oikumene PGI. Menurutnya, legacy Sabam Sirait sebagai sosok nasionalis dan negarawan yang konsisten dilakukannya menjadi faktor penting yang harus didalami dan menjadi syarat administrasi yang harus disiapkan.  

Soal pendalaman legacy yang disebut Audy Wuisang sempat disinggung oleh pemateri lainnya yakni Manuel Kaisepo selaku tokoh pers dan politisi yang juga hadir secara virtual. Walau tidak menyebut secara implisit tentang Legacy, namun Kaisepo menyebut nilai nilai substansi yang terpatri dalam jati diri Sabam Sirait menjadi pembeda dengan politisi lain yang ada di Indonesia di era saat ini.

Nilai nilai substansi tersebut melekat dalam karakter Sabam SIrait, karena adanya kolerasi yang kuat antara  antara pemikiran dan pergulatan politik praktis yang dijalani oleh Sabam SIrait. Itulah sebabnya dalam politik dijalani oleh Sabam Sirait tanpa pamrih dan konsisten dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan tanpa menjatuhkan pihak lain.  

Atas konsisten sikap politik Sabam Sirait tersebut, Manuel Kaisepo mengusulkan agar perlu ada studi politik Sabam Sirait dalam perspektif budaya Batak. Usulan ini menarik mengingat sebagai orang Batak yang konsistensi menunjukkan sikap hidup negarawan, hasil studi tersebut bisa menjadi legacy atas pengabdian Sabam Sirait bagi generasi saat ini.  

Pada akhirnya tokoh Kristiani Pdt  Zakaria J Ngelow turut memberi penguatan terhadap sosok Sabam Sirait sebagai insan kristiani yang ideal dalam menggeluti bidang politik. Dimana Sabam Sirait secara konsisten menunjukan bahwa politik itu bukan hanya baik dan perlu namun juga suci, sebagaimana yang terungkap dalam bukunya politik itu suci.  

Bahwa politik itu berkaitan dengan keimanan seseorang. Selama politik itu mengedepankan nilai nilai kebenaran dan keadilan, maka sejatinya politik akan memberi manfaat bagi peradaban bangsa dan negara. Itulah yang diaktualisasikan oleh Sabam Sirait sebagai politisi yang konsisten mengaktualisasikan nilai nilai kebenaran dan keadilan sebagaimana keimanan Kristiani yang diyakininya.

Rasanya berbagai Seminar Nasional yang digelar untuk menggali kembali kiprah Sabam Sirait dalam bidang politik semasa hidupnya, tidak akan cukup untuk mengeksplor apa saja yang sudah dilakukannya semasa hidup. Karena bagi seorang Sabam Sirait, politik ibarat tarikan napas kehidupan. Setiap tarikan napasnya adalah pengabdian.

Itulah sebabnya hingga menghembuskan napas terakhirnya Sabam Sirait masih mengabdikan dirinya sebagai seorang Wakil Rakyat, sebuah pilihan hidup yang diyakini baik adanya untuk peradaban Indonesia. Maka sepantasnya, jika Sabam Sirait diusulkan sebagai Pahlawan Nasional atas jasa jasanya bagi Bangsa ini.

Sebagaimana kata John Calvin, Orang yang berani memancarkan terang di tempat yang gelap, itulah sejatinya Politisi.

Sabam Sirait sejatinya adalah Politisi yang telah memancarkan terang semasa hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun