Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pentingnya Kerjasama BMKG dan Pemda dalam Mitigasi Perubahan Iklim

4 Maret 2022   11:13 Diperbarui: 4 Maret 2022   12:12 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan target sebanyak 360 Proklim, maka diharapkan Sulteng turut berperan nyata dalam upaya menurunkan emisi GRK serta mendukung tercapainya net zero emission atau emisi nol ersen secara nasional di tahun 2060. Semua itu bisa terwujud jika upaya pengendalian lewat migitasi dan adaptasi perubahan iklim yang dilakukan lewat berbagai skema aksi bisa terlaksana dengan lancar dan mendapat dukungan berbagai pihak.

Dukungan BMKG di Daerah

Seperti diketahui fenomena perubahan iklim berkaitan dengan erat dengan ketahanan pangan, resiko bencana serta keselamatan jiwa dan harta manusia. Untuk itu peran  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam bekerjasama dengan Pemerintah Daerah guna upaya pengendalian perubahan iklim lewat aksi mitigasi dan adaptasi sangat penting.

Dalam UU No 31 Tahun 2009 menyebutkan, Meteorologi adalah gejala alam yang berkaitan dengan cuaca. Klimatologi adalah gejala alam yang berkaitan dengan iklim dan kualitas udara. Geofisika adalah gejala alam yang berkaitan dengan gempa bumi tektonik, tsunami, gravitasi, magnet bumi, kelistrikan udara, dan tanda waktu.

Adapun Mitigasi adalah usaha pengendalian untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi/meningkatkan penyerapan gas rumah kaca dari berbagai sumber emisi. Sedangkan Adaptasi adalah suatu proses untuk memperkuat dan membangun strategi antisipasi dampak perubahan iklim serta melaksanakannya sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya.

BMKG selaku Instansi Pemerintah yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, wajib mengkoordinasikan penyelenggaraan bidang tersebut dengan Instansi Pemerintah lainnya, termasuk Pemerintah Daerah. BMKG juga wajib mendirikan stasiun pengamatan dalam sistem jaringan pengamatan cuaca serta desiminasi informasi yang akurat.

Dari hasil jaring aspirasi dengan Senator Lukky Semen dengan pihak BMKG Palu terungkap jika peralatan pengamatan cuaca sudah terpasang di setiap Kabupaten/Kota di wilayah Sulteng dengan total peralatan sebanyak 35 unit. Sementara idealnya,  peralatan harus terpasang di setiap Kecamatan di wilayah Sulteng agar terjadi kerapatan jaringan, sehingga mendapat hasil laporan cuaca yang akurat dan maksimal.

Dengan peralatan yang ada, desiminasi informasi terkait perubahan iklim yang dilakukan oleh BMKG Palu baik oleh Stasiun Geofisika Kelas I dan Stasiun Meteorologi Kelas I Palu  terdistribusikan ke berbagai saluran informasi secara cepat, baik melalui media mainstream maupun berbagai aplikasi di media sosial. "Informasi perubahan iklim kita desiminasikan ke Pemda sebagai warning jika terjadi iklim ekstrim di daerah," ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Palu Sujabar.

BMKG juga melakukan berbagai inovasi teknologi dalam menjawab tantangan peningkatan layanan informasi cuaca, iklim, dan gempa. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media elektronik yang ada. Misalnya aplikasi android @infoBMKG. Khusus untuk informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami, BMKG menggunakan berbagai macam sarana diseminasi informasi.
 
Selain itu BMKG menempatkan Display Info Cuaca masing masing di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Bandara Luwuk, Bandara Tolitoli, Bandara Ampana. Juga menempatkan Display Info Cuaca Maritim di Pelabuhan Teluk Palu Pantoloan, Pelabuhan Penyeberangan Wani, Pelabuhan Perikanan Donggala, Pelabuhan Perikanan, Ogotua Tolitoli, dan Pelabuhan Perikanan Pagimana Banggai.

Display info cuaca ini sangat berguna bagi masyarakat, khususnya para nelayan. Karena lewat info cuaca akan membantu keselamatan nelayan sebelum turun melaut. Bayangkan jika nelayan tidak memiliki informasi soal cuaca yang akurat, maka sangat membahayakan keselamatan mereka. "Dengan display info cuaca, nelayan menjadi sangat terbantu," ujar Nur Alim selaku Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Palu

Sementara terkait mitigasi perubahan iklim dan resiko bencana, sejak tahun 2019 BMKG Stasiun Geofisika, terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di wilayah Sulteng, pada khususnya melalui kegiatan Sekolah Lapang BMKG Goes to School dan BMKG Goes to Village.

Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang mitigasi bencana Hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami serta untuk meningkatkan kemampuan evakuasi mandiri masyarakat, sehingga apabila terjadi bencana masyarakat dapat melakukan evakuasi secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun