Bisa jadi faktor kearifan lokal yang membuat masyarakat di Lembah Bada dominan diberi umur panjang. Keberadaan tradisi adat dan budaya yang kuat, turut mempengaruhi kehidupan masyarakat menjadi lebih egaliter dan guyub.
Kecintaan terhadap tradisi adat tidak lagi dalam momentum prosesi budaya semata, namun menjadi langgam hidup keseharian. Menerima tamu tanpa berpakaian adat belumlah lengkap. Ini bukan sekedar ucapan tapi realitas yang sudah diperlihatkan oleh kaum lansia di Lembah Bada.
Keberadaan tradisi adat yang terus dijaga dan dilestarikan, merupakan aset dalam membangun tatanan peradaban kehidupan masyarakat di Lembah Bada.
Tatanan kehidupan berupa kebersamaan, keharmonisan, persaudaraan hingga sepenanggungan menjadi potret yang masih bertahan hingga kini. Itulah kearifan lokal sebagai warisan berharga yang masih dijaga oleh kaum lansia dan tokoh adat setempat, bagi generasi selanjutnya.
Di salah satu Desa saat pembagian sembako, iseng iseng saya bertanya kepada seorang pemandu acara, dari sekian lansia yang hadir yang mana neneknya. Dijawab yang bersangkutan, hampir semua lansia adalah neneknya.
Ini membuktikan bahwa di Lembah Bada ternyata pertautan persaudaraan dan kekeluargaan sangat dominan. Maka jangan heran jika antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, ternyata saling berkeluarga.
Satu hal yang dikaruniakan Sang Khalik untuk masyarakat Lembah Bada adalah landscape alamnya yang indah mempesona. Perpaduan gunung, hutan dan lembah membuat daerah tersebut bak lukisan di atas kanvas.
Ditambah lagi cuaca yang sejuk dan dingin karena Lembah Bada berada di dataran tinggi, membuat betah untuk  berada di tempat tersebut. Kondisi seperti ini akan membuat hidup berasa lebih sehat,damai dan tenang.