Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akhir Petualangan Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu

8 Februari 2022   14:50 Diperbarui: 8 Februari 2022   15:16 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petualangan buaya berkalung ban di Sungai Palu akhirnya berakhir saat ditangkap oleh masyarakat pada Senin malam.

Buaya berukuran besar sepanjang empat meter yang sejak tahun 2016 sudah berkalung ban tersebut, akhirnya terbebaskan dan kini diserahkan ke pihak BKSDA Sulteng.

Kepopuleran buaya berkalung ban yang berada di sungai Palu itu bukan hanya di Provinsi Sulawesi Tengah saja, namun juga di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Banyak pihak yang ingin menyelamatkan buaya tersebut namun gagal.

Tidak tanggung tanggung, selebriti pencinta satwa di tanah air yang dikenal dengan Panji Sang Petualang, pernah mencoba untuk melepaskan ban dari buaya itu tahun 2018 lalu.

Namun upayanya tidak berhasil, karena Panji kesulitan untuk menangkap sang buaya. Selain kehadiran masyarakat Palu yang terlalu banyak di lokasi diyakini membuat sang buaya merasa terganggu. Panjipun pulang dengan tangan hampa.

Selanjutnya tahun 2020, dua ahli satwa asal Australia Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson juga datang ke Palu untuk menyelamatkan buaya berkalung ban tersebut. Namun jebakan yang dibuat tidak mampu menangkap buaya tersebut.

Karena tidak berhasil ditangkap, setiap kali kemunculan buaya di bantaran sungai selalu menjadi tontonan warga Palu. Banyaknya warga yang melihat dari arah jembatan membuat arus lalu lintas menjadi macet. 

Saya sendiri saat melintas di jembatan, ingin juga melihat langsung buaya tersebut, namun karena banyaknya warga yang datang  akhirnya mengurungkan niat untuk melihat.

Bagi pecinta binatang keberadaan ban dianggap telah menyiksa buaya tersebut. Karena itu upaya penyelamatan terus dilakukan, namun juga memperhitungkan keselamatan mengingat keberadaan buaya di Sungai Palu juga meresahkan.  

Sejak tertangkap Senin malam, penampakkan buaya berkalung ban viral diberbagai platform media sosial terutama di WAG. Salah satu vidio yang direkam warga, memperlihatkan upaya warga sedang menggergaji ban yang menjepit leher buaya.

Ada juga foto yang viral dimana warga sedang mengelilingi sambil memegang buaya seakan tanpa rasa takut. Sebuah kain diletakkan di bagian mata buaya  Mungkin tujuannya agar biaya lebih tenang saat ban tersebut dikeluarkan.

Dengan ditangkapnya buaya populer tersebut, maka berakhir sudah episode petualangan buaya berkalung ban di sungai Palu. Bagi pecinta binatang ini jadi kabar baik, karena sudah tidak ada lagi buaya yang tersiksa akibat terlilit ban.

Namun bagi warga Palu, ini juga kabar baik karena  berkurang lagi satu buaya yang sewaktu waktu bisa memangsa warga yang tidak waspada ketika sedang berada di Sungai atau Teluk Palu.

Masyarakat Palu memang sudah diingatkan untuk waspada jika berada di Teluk Palu karena sewaktu waktu ada buaya yang muncul. Apalagi sudah pernah ada korban yang digigit buaya saat berenang di Teluk Palu tahun 2020 lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun