Inilah suka duka menjadi relawan yang pernah saya rasakan bersama dengan banyak lagi relawan lainnya yang pernah ambil bagian dalam penanganan gempa Pasigala.
Pengalaman tidur di tenda beralaskan tanah, makan seadanya, meninggalkan keluarga serta melayani penyintas dengan berbagai karakter, adalah dinamika yang dirasakan oleh relawan saat bertugas.
Dan itu semua tidak bisa dinilai dengan besar kecilnya materi. Karena bukan itu yang dikehendaki oleh seorang relawan. Yang dikehendaki dari relawan adalah ketika bisa memberikan pelayanan yang terbaik dalam tugasnya.
Relawan memang perlu diapresiasi, tanpa harus menggerus kapasitas mereka dengan materi yang berlebihan. Karena relawan sejati sudah tahu apa problem yang harus dihadapi saat bertugas. Dan bagaimana menyikapinya tanpa harus memperlihatkan keluhan atas masalah yang dihadapi.
Yang pasti kehadiran relawan dalam setiap momen kebencanaan atau tragedi kemanusiaan lainnya, membuktikan bahwa modal sosial ternyata masih kuat disanubari masyarakat kita.
Modal sosial yang diaktualisasikan dalam bentuk gotong royong. serta kepedulian untuk membantu sesama yang membutuhkan pertolongan.
Pengalaman sudah membuktikan, jika di balik pedihnya tragedi kemanusiaan akan selalu ada harapan. Dan pastinya relawan akan selalu datang membawa harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H