Beruntunglah Toraja yang terkenal dengan destinasi wisatanya yang eksotis, mendapat kunjungan sekaligus promosi dari tokoh publik sekelas Najwa Shihab diawal tahun 2022. Beberapa spot destinasi yang dikunjungi selama di Toraja, turut diunggah diakun media sosial miliknya.
Bukan Cappadocia Turki yang dikunjungi oleh Presenter Mata Najwa tersebut, namun destinasi yang ada di tanah air yakni Propinsi Sulawesi Selatan. Beberapa destinasi yang dikunjungi di Propinsi tersebut yakni Pantai Losari Kota Makassar, Rammang Rammang Kabupaten Maros, Malino Kabupaten Gowa serta destinasi di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
Nah beberapa spot destinasi wisata yang dikunjungi Najwa Shihab selama di Toraja yakni Bori Kalimbuang Sesean, negeri di atas awan Lolai, kuburan Goa Londa, patung Kristus Buntu Burake di Makale, serta Tongkonan Kollo Kollo Balusu untuk melihat langsung pelaksanaan tradisi adat budaya berupa Upacara (Pemakaman) Rambu Solo.
Dalam unggahan di media sosial Instagram miliknya, terlihat Najwa Shihab sangat menikmati kunjungan ke Toraja yang memiliki panorama serta landcape alam yang indah.
Saat di lokasi destinasi Bori Kalimbuang Sesean Toraja Utara terlihat Najwa Shihab berjalan ditengah hamparan sawah yang dikelilingi perbukitan. Bori Kalimbuag sendiri merupakan lokasi situs batu berdiri yang ada di Toraja. Unggahan tersebut disukai oleh 122.195 folowersnya.
Kemudian kunjungan di destinasi pekuburan Goa Londa, Najwa Shihab memberikan narasi pada kontennya yakni, "Nex stop. Tana Toraja, the mystical and beautiful land." Salah satu gambar yang diunggah terlihat Najwa Shihab berada di belakang tiga tengkorak yang terususun rapi. Postingannya saat berada di Goa Londa tersebut disukai oleh 295.110 folowers. Â
Selanjutnya kunjungan ke destinasi Buntu Burake di Makale, disukai oleh 547.462 folowers, Untuk diketahui destinasi Buntu Burake selain terdapat Patung Kristus berukuran besar di ketinggian bukit, juga terdapat jembatan kaca untuk dinikmati oleh wistawan yang berkunjung. Sejak dibuka beberapa tahun lalu, destinasi Buntu Burake banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara.
Kunjungan ke negeri di atas awan Lolai yang juga begitu popular di kalangan wisatawan, disukai oleh 544.482 folowers. "Selamat pagi negeri di atas awan" demikian narasi yang disematkan dalam unggahannya. Dimana terlihat Najwa Shihab mengunakan jaket berwarna merah dengan latar belakang gunung dan gumpulan awan yang indah.Â
Memang untuk dapat menikmati keindahan Lolai adalah disaat pagi hari, makanya wisatawan tidak ingin ketinggalan menikmati momen indah tersebut di pagi hari. Â Â
Sementara dalam kunjungan ke Tongkonan Kolo Kollo Balusu, Najwa Shibab terlihat memposting gambar dirinya mengunakan baju kaos dan sarung warna hitam serta memakai tas kas Toraja (Sepu") dengan latar belakang rumah adat toraja (Tongkonan) dan seekor kerbau (Tedong).Â
Ada juga postingan gambar dirinya tengah duduk mengikuti upacara adat, serta menumbuk padi dalam lesung (Ma'lambuk) sembari tersenyum bahagia. Kunjungan untuk melihat Upacara Rambo Solo tersebut disukai oleh 225.428 folowers.
Dari dokumentasi kunjungan yang diunggah di media sosial serta diihat oleh begitu banyak folowersnya, maka secara tidak langsung Najwa Shihab sudah melakukan peran influencer dalam mempromosikan destinasi wisata Toraja. Maka selayaknya Pemerintah Daerah maupun Stakeholder Pariwisata baik yang ada di Tana Toraja maupun Toraja Utara, sepatutnya berterima kasih atas kunjungan sekaligus promosi tersebut.
Sebuah pertanyaan mencuat, mengapa dari sekian banyak destinasi wisata di tanah air maupun mancanegara, Najwa Shihab lebih tertarik memilih berwisata ke Toraja diawal tahun ini. Jawabnya, mungkin saja karena Toraja menjadi salah satu destinasi wisata yang diimpikan untuk dikunjungi. Atau bisa juga Najwa Shihab hendak menyampaikan bahwa berwisata di Indonesia Aja tidak kalah menarik dengan ke luar negeri, salah satunya di Toraja.
Yang jelas pilihan Najwa Shihab untuk melakukan traveling sekaligus promosi wisata ke Toraja, akan semakin mengenalkan destinasi Toraja ke publik tanah air maupun manca negara untuk datang berkunjung. Dengan adanya wisatawan yang datang berkunjung, maka tentu memberikan kontribusi signifikan terhadap pemasukan dan pendapatan bagi masyarakat serta daeran setempat.
Sebagai tokoh publik dengan followers (Pengikut) yang begitu banyak di media sosial, maka kehadiran Najwa Shihab di suatu destinasi wisata, akan turut membantu sebuah daerah dalam melakukan promosi wisata. Dengan unggahan di media sosial, maka bisa jadi Toraja masuk sebagai salah satu alternatif destnasi yang patut dikunjungi oleh wisatawan yang belum pernah berwisata ke Toraja.
Beberapa spot yang dikunjungi Najwa Shihab, akan menjadi referensi bagi wisatawan jika nantinya akan berwisata ke Toraja. Memang masih banyak spot destinasi lainnya yang belum dikunjungi oleh Najwa Shihab, namun paling tidak sudah cukup merepresentasikan Toraja sebagai destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi. Â
Kelayakan untuk berwisata Toraja selain karena landscape alam yang eksotis, serta elemen elemen budaya yang unik dan mempesona, juga karena memiliki tradisi adat istiadat yang masih dipertahankan hingga kini, Dimana menarik jika dilihat langsung di lokasi.
Seorang Najwa Shihab saja harus rela meninggalkan rutinitasnya yang padat di ibukota, hanya demi bisa menikmati keunikan upacara adat Rambu Solo yang masih dilestarikan hingga kini.
Kelayakan untuk berkunjung ke Toraja juga karena ditopang dengan akses tranportasi baik darat maupun udara untuk bisa tiba di daerah tersebut. Keberadaan sarana bandara Udara Buntu Kunik dengan rute penerbangan Makassar-Toraja memudahkan wisatawan yang datang dari luar daerah. Selain itu keberadaan akomodasi baik hotel maupun home stay, prasarana di lokasi wisata, tempat kuliner serta galeri cinderamata, menjadi sarana yang turut mendukung kedatangan wisatawan ke Toraja.
Namun demikian menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah Tana Toraja dan Toraja Utara serta pelaku pariwisata setempat, untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang lebih baik dalam menyambut kedatangan wisatawan. Kolaborasi dan sinergitas para stakeholder pariwisata di Toraja, sangat penting untuk membenahi berbagai kendala yang ada. Serta membangun iklim pariwisata yang memberi kenyamanan bagi wisatawan.
Pandemi yang berkepanjangan harus diakui telah memberi dampak keterpurukan ekonomi di berbagai sektor, salah satunya pada sektor pariwisata. Minimnya kehadiran wisatawan, membuat pendapatan di sektor pariwisata turun drastis. Toraja yang juga mengandalkan sektor pariwisata, termasuk yang mengalami dampak keterpurukan tersebut. Â Â Â
Kini disaat pariwisata di tanah air menggeliat kembali, maka momentum tersebut harus dimanfaatkan sebaik baiknya guna mengembalikan kejayaan pariwisata Toraja sebelum pandemi terjadi. Kehadiran para influencer sekelas Najwa Shihab harus dimanfaatkan untuk memberikan informasi yang lebih representatif tentang keberadaan destinasi pariwisata di Toraja.
Informasi tersebut yakni tentang apa saja daya tariknya, apa kelebihannya dan apa saja kemudahan jika berkunjung ke destinasi wisata Toraja. Langgam narasi dan konten para influencer  yang kekinian dan egaliter, lebih diterima oleh publik dalam mempromosikan destinasi wisata setempat. Terbukti sekali mengunggah konten saja, hingga ratusan ribu bahkan jutaan mata yang melihatnya.
Soal menggeliatnya kembali pariwisata di tanah air, dibuktikan saat saya berkunjung ke Bali akhir tahun 2021 kemarin. Kehadiran wisatawan domestik yang datang ke Bali telah membuat perekonomian masyarakat lewat sektor pariwisata hidup kembali.Â
Informasi yang dilansir media massa menyebutkan, wisatawan yang datang ke Bali akhir tahun lalu mencapai 25 ribu orang per hari. Padahal Pemerintah Daerah Bali menerapkan prokes ketat buat wisatawan yang datang berkunjung.
Meski Toraja tidak masuk dalam lima Destinasi Super Prioritas (DSP) dan sepuluh Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), namun setidaknya dengan keberadaan destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan, maka membuat Pemerintah Pusat dapat mengalokasikan anggaran yang lebih besar guna membangun prasarana dan sarana untuk mendukung sektor pariwisata di Toraja. Serta menjadikan destinasi Toraja sebagai bagian dari Wonderful Indonesia
Seiring dengan keinginan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menghidupkan kembali Wisata MICE (Meeting, Insentif, Convention dan Exhibition) di tanah air, maka Toraja juga harus berbenah, untuk bisa menjadi salah satu destinasi favorit sebagai penyelenggaraan wisata MICE di Indonesia.
Jika pariwisata Toraja terkelola secara holistik dan dilengkapi sarana yang memadai, maka Toraja dapat bersaing dengan Bali dan destinasi daerah lainnya yang sudah sering menggelar wisata MICE.
Pembenahan tersebut diperlukan, mengingat momentum strategis di depan mata yakni penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G 20 di Indonesia tahun 2022. Dimana  Pemerintah tengah menyiapkan lima destinasi wisata di Indonesia, sebagai bagian dari rangkaian acara tersebut. Lima destinasi wisata yang dimaksud yakni Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatera Utara), Labuan Bajo (NTT) Likupang (Sulawesi Utara) dan Mandalika (NTB).
Alasan Pemerintah menyiapkan lima destinasi wisata tersebut, tujuannya agar KTT G20 akan menjadi ajang pertunjukan bagi peserta dan wisatawan, terhadap destinasi pariwisata berkualitas di Indonesia. Dimana bertumpu pada pelestarian lingkungan hidup, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pemuliaan nilai-nilai tradisional.
Jika saja Pemerintah Daerah Toraja dapat meyakinkan Pemerintah Pusat terkait aspek tumpuan yang dimaksud telah terpenuhi dalam penyelenggaraan pariwisata di Toraja, maka Toraja layak menjadi salah satu destinasi wisata yang masuk dalam agenda KTT G20 di Indonesia untuk agenda wisata peserta.
Sejak dulu Toraja sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara, karena panorama alam dan tradisi budayanya yang eksotis, sehingga momentum KTT G20 tidak salah jika Toraja layak masuk dalam agenda internasional. Sebuah keuntungan jika Toraja ditunjuk menjadi salah satu destinasi wisata dalam agenda KTT G20, karena pasti mendapat kucuran anggaran untuk kesiapan sarana dan prasarana pendukung. Disatu sisi pelaku wisata dan masyarakat mendapat impact dari agenda tersebut.
Maka patut untuk menduga, jangan jangan kunjungan Najwa Shihab ke Toraja awal tahun ini untuk mengobservasi jika nantinya Toraja ditunjuk menjadi bagian dalam KTT G20 untuk agenda wisata peserta. Sebagai influencer yang opininya dapat 'mempengaruhi' kebijakan Pemerintah, saran dan masukannya bisa menjadi referensi terkait kesiapan Toraja untuk tuan rumah agenda Internasional.
Dari senyum bahagia yang terlihat diunggahan media sosial Najwa Shihab selama di Toraja, seakan menjadi gambaran bahwa Toraja menjadi jaminan untuk bisa membahagiakan wisatawan yang datang berkunjung.
Dalam satu unggahannya Najwa Shihab memberikan narasi, "Tana Toraja. Land wth rich ritual and tradition. Unigue experience that wil stay with you." Yang artinya Tana Toraja. Tanah dengan ritual dan tradisi yang kaya. Pengalaman unik yang akan selalu bersama anda.
So tunggu apalagi, saatnya untuk berwisata ke Toraja. Kurre Sumanga (Terima Kasih) Najwa Shihab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H