Seorang Najwa Shihab saja harus rela meninggalkan rutinitasnya yang padat di ibukota, hanya demi bisa menikmati keunikan upacara adat Rambu Solo yang masih dilestarikan hingga kini.
Kelayakan untuk berkunjung ke Toraja juga karena ditopang dengan akses tranportasi baik darat maupun udara untuk bisa tiba di daerah tersebut. Keberadaan sarana bandara Udara Buntu Kunik dengan rute penerbangan Makassar-Toraja memudahkan wisatawan yang datang dari luar daerah. Selain itu keberadaan akomodasi baik hotel maupun home stay, prasarana di lokasi wisata, tempat kuliner serta galeri cinderamata, menjadi sarana yang turut mendukung kedatangan wisatawan ke Toraja.
Namun demikian menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah Tana Toraja dan Toraja Utara serta pelaku pariwisata setempat, untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang lebih baik dalam menyambut kedatangan wisatawan. Kolaborasi dan sinergitas para stakeholder pariwisata di Toraja, sangat penting untuk membenahi berbagai kendala yang ada. Serta membangun iklim pariwisata yang memberi kenyamanan bagi wisatawan.
Pandemi yang berkepanjangan harus diakui telah memberi dampak keterpurukan ekonomi di berbagai sektor, salah satunya pada sektor pariwisata. Minimnya kehadiran wisatawan, membuat pendapatan di sektor pariwisata turun drastis. Toraja yang juga mengandalkan sektor pariwisata, termasuk yang mengalami dampak keterpurukan tersebut. Â Â Â
Kini disaat pariwisata di tanah air menggeliat kembali, maka momentum tersebut harus dimanfaatkan sebaik baiknya guna mengembalikan kejayaan pariwisata Toraja sebelum pandemi terjadi. Kehadiran para influencer sekelas Najwa Shihab harus dimanfaatkan untuk memberikan informasi yang lebih representatif tentang keberadaan destinasi pariwisata di Toraja.
Informasi tersebut yakni tentang apa saja daya tariknya, apa kelebihannya dan apa saja kemudahan jika berkunjung ke destinasi wisata Toraja. Langgam narasi dan konten para influencer  yang kekinian dan egaliter, lebih diterima oleh publik dalam mempromosikan destinasi wisata setempat. Terbukti sekali mengunggah konten saja, hingga ratusan ribu bahkan jutaan mata yang melihatnya.
Soal menggeliatnya kembali pariwisata di tanah air, dibuktikan saat saya berkunjung ke Bali akhir tahun 2021 kemarin. Kehadiran wisatawan domestik yang datang ke Bali telah membuat perekonomian masyarakat lewat sektor pariwisata hidup kembali.Â
Informasi yang dilansir media massa menyebutkan, wisatawan yang datang ke Bali akhir tahun lalu mencapai 25 ribu orang per hari. Padahal Pemerintah Daerah Bali menerapkan prokes ketat buat wisatawan yang datang berkunjung.
Meski Toraja tidak masuk dalam lima Destinasi Super Prioritas (DSP) dan sepuluh Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), namun setidaknya dengan keberadaan destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan, maka membuat Pemerintah Pusat dapat mengalokasikan anggaran yang lebih besar guna membangun prasarana dan sarana untuk mendukung sektor pariwisata di Toraja. Serta menjadikan destinasi Toraja sebagai bagian dari Wonderful Indonesia
Seiring dengan keinginan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menghidupkan kembali Wisata MICE (Meeting, Insentif, Convention dan Exhibition) di tanah air, maka Toraja juga harus berbenah, untuk bisa menjadi salah satu destinasi favorit sebagai penyelenggaraan wisata MICE di Indonesia.