Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kontribusi JNE, Promosi Produk dan Kebangkitan UMKM Daerah

4 Januari 2022   19:00 Diperbarui: 4 Januari 2022   19:05 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk UMKM gula semut jahe kemasan 1 kilogram. Doc Deasy Natalia

Untuk diketahui produk UMKM gula semut jahe yang saya konsumsi ini sudah terbukti berkhasiat dalam menjaga daya tahan tubuh selama pandemi corona. Produk ini selalu tersedia di rumah dan rutin saya konsumsi. Untuk kemasan 500 gram bisa bertahan selama satu bulan. Biasanya gula semut jahe tersebut saya seduh dengan air hangat, agar bisa terasa rasa pedis jahenya.

Saya juga menganjurkan agar keluarga di Makasar mengkonsumsi produk ini. Terbukti lewat konsumsi produk tersebut, saya dan keluarga bisa terhindar dari terdampak corona selama pandemi. Tentu selain mengkonsumsi gula semut jahe,  juga disertai melakukan Prokes 3M yang ketat.

Namun harus diakui sebagus apapun sebuah produk UMKM di daerah, jika tidak disertai dengan dengan strategi pemasaran yang baik, maka bisa berdampak pada stagnannya penjualan. Semakin bagus pemasarannya atau promosinya, maka semakin berminat konsumen membelinya.

Adapun gula semut jahe yang saya konsumsi tidak saya peroleh langsung dari tempat produksinya. Tapi dari kawan selaku pihak pemasaran yang berdomisili di Kota Palu. Adapun kawan saya selaku pihak marketing memperoleh produk UMKM dari Kelompok Tani Hutan Mattuju Tuju Desa Oncone Raya, Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong.

Jadi kawan saya selaku tangan kedua yang berperan memasarkan produk tersebut. Adapun cara pemasaran produk gula semut jahe kemasan 500 gram dan 1 kilogram tersebut menggunakan dua pola, yakni online dan onsite. Online dengan mempromosikan di media sosial dan onsite dengan mendatangi langsung calon pembeli untuk memperkenalkan produk UMKM.

Saya menilai dua pola ini efektif untuk mempromosikan produk UMKM daerah. Atau dikenal dengan istilah mengumpan dan menjemput bola. Terbukti saya langsung tertarik dan menjadi konsumen produk jahe merah kemasan tersebut. Andai saja produk gula semut jahe itu tidak dipromosikan secara onsite, bisa jadi saya terlambat mengenal produk tersebut.

Tentu setelah mengenal produk dan merasakan manfaatnya, tanpa perlu mempromosikan berulang ulang, konsumen pasti mencarinya. Maka disini peran marketing sangat penting dalam mempromosikan produk baik secara online maupun onsite. Apalagi jika produknya berkualitas dan bermanfaat, akan banyak dicari konsumen.

Dengan menggunakan pola perpanjangan tangan pemasaran, maka sangat efektif agar pelaku UMKM daerah bisa bangkit dan penjualan lebih meningkat. Produk yang dihasilkan di desa, lalu dipasarkan di Kota Palu atau di Kota lainnya di Sulawesi Tengah oleh marketing yang handal, maka permintaan (Order) akan meningkat.

Inilah bentuk sinergitas dalam membangkitkan produk UMKM daerah di masa pandemi. Ada pihak yang memproduksi (Home Industri), ada yang memasarkan (Marketing), ada yang mendistribusikan (Jasa Pengiriman/Kurir) dan ada yang membeli (Konsumen/Buyer).

Tentu dalam hal ini JNE selaku jasa pengiriman berperan dalam aspek pendistribusian paket (Produk) ke luar daerah oleh pihak marketing sesuai order yang diterima. Apalagi dengan tagline connecting happiness yang berarti mengantarkan kebahagiaan, diyakini JNE mengedepankan profesionalisme dalam melayani relasinya.

Adapun saya sendiri bertindak sebagai konsumen tetap yang mempercayai produk UMKM yang memberi manfaat untuk kesehatan. Inilah bentuk dukungan kongkrit saya terhadap produk UMKM daerah dengan menjadi pelanggan setia. Dalam konteks ini, soal murah atau mahal harga produknya sudah bukan persoalan lagi, karena sudah yakin dengan kualitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun