Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Momen Cuci Tangan Pontius Pilatus

2 April 2021   18:56 Diperbarui: 25 April 2021   17:18 4182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum momen cuci tangan terjadi, ada momen lain yang sebenarnya sudah on the track dilakukan Pilatus,, terhadap tuduhan imam imam kepala yang diperhadapkan kepadanya. Yakni mendapatkan opini pembanding dengan melakukan dialog dengan Yesus dan imam imam kepala tersebut.(Lukas 23: 13-25)

Dialog secara gamblang terjadi dengan orang orang yang hendak menyalibkan Yesus. Sampai tiga kali Pilatus bertanya kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan Yesus. Karena tidak ada suatu kesalahanpun yang didapat yang setimpal dengan hukuman mati. Namun dijawab oleh mereka, Yesus harus disalibkan. (Lukas 23 :22-23)

Dari dialog tersebut tiba Pilatus pada kesimpulan bahwa Yesus tidak bersalah. Namun dirinya gamang untuk memutuskan Yesus dibebaskan dan tidak ingin menanggung kesalahan dari tuduhan kepada Yesus. Pilatus melepas tanggung  jawab dan menyerahkan Yesus kepada orang orang yang ingin menyalibkannya. (Matius 27:24)

Momen selanjutnya adalah ketika Pilatus menyetujui pemintaan Yusuf dari Arimatea yang ingin mengurus jasad Yesus yang mati di kayu salib. Disini Pilatus sempat bertanya dengan penuh heran kepada kepala pasukan  soal kebenaran Yesus sudah mati. (Markus 15 : 42-47)

Toh walaupun Pilatus sudah memberikan persetujuan memberikan jasad Yesus untuk diurus oleh Yusuf, tapi tidak bisa dinafikan bahwa kematian dan penyaliban Yesus tidak lepas dari tindakan cuci tangan yang dilakukan Pilatus sendiri.  

Disinilah terlihat peran Yusuf sebagai orang biasa yang peduli dan mau mengambil bagian untuk mengurus hal yang baik. Serta Pilatus sebagai orang berkuasa yang seharusnya bisa bertanggungjawab  namun apatis untuk melakukan hal yang baik.

Pada akhirnya peringatan Jumat agung bagi umat Kristiani, selain menjadi momen untuk merefleksikan kasih dan pengorbanan Yesus, sekaligus memaknai tindakan cuci tangan yang dilakukan Pontius Pilatus dalam menghadapi tantangan. 

Yakni tindakan melepas tanggung jawab dan bersikap egois untuk kepentingan diri sendiri. Sebuah tindakan yang harus dijauhkan oleh umat Kristiani.

Selamat memperingati Jumat Agung dan menyongsong perayaan Paskah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun