Keberadaan Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Agustina Tina Toon yang begitu tanggap mengantisipasi banjir di daerah pemilihannya mendapat apresiasi dari warga Jakarta.
Kinerja Tina Toon yang melakukan sidak, monitoring, dan mengawal langsung upaya antisipasi di lapangan dinarasikan dengan sangat baik oleh sang Wakil Rakyat di akun media sosial instragramnya, sehingga respon positif datang dari warga khususnya yang berada di dapil Tina Toon berada.
Tina Toon menjabarkan dengan gamblang bagaimana upaya mengantisipasi banjir di dapilnya dengan melibatkan lingkar petugas biru, penggunaan peralatan pompa mobile, pembersihan saluran dan sampah, pos pos pompa air, pompa apung dan kolam kolakan. Ia juga menyertakan dokumentasi berada di lapangan saat sidak dan monitoring.
"Langsung cek ke TKP untuk pompa mobile ini sudah beroperasi di beberapa tempat. Saya minta tambahan dititik ini 2-3 mobile pompa lagi dan otw. Semoga cepat surut karena posisi Kali Sunter masih tinggi dan nunggu laut juga surut untuk buang air maksimal," ujar Tina Toon saat  berada di lapangan. Â
Tina Toon juga menjelaskan bagaimana dirinya berkoordinasi dengan seluruh perangkat penanganan banjir di Kelapa Gading, Koja, Cilincing. Juga dengan Camat dan Walikota Jakarta Utara. "Terima kasih petugas banjir, petugas biru atas kerja keras dan koordinasinya selama puncak musim hujan," ujar Tina Toon di medsosnya.
Narasi kinerja Tina Toon ini langsung direspon positif warga. Berbagai apresiasi oleh warga yang mendapat informasi dan penjelasan apa yang sudah dilakukan. Berbagai ragam komentar mencuat atas kinerja Wakil Rakyat berparas cantik yang  akrab disapa bolo bolo.
"Terima kasih banyak Tina Toon. Kelapa Gading aman dari banjir," ujar akun Esterlittahayat. "Keren. Terima Kasih. Ini baru namanya Wakil Rakyat," kata Noviburg. "Keren sih. Biasanya berita banjir Jakut paling duluan sekarang sudah enggak," tambah Reynita17.
Komentar lainnya datang dari akun ss_cvn yang mengatakan, bravo bu, top kerjanya wakil rakyat. Gading aman sekarang tidak banjir. Ada lagi akun Paketu yang mengucapkan banyak terima kasih kepada Tina Toon sebagai warga Kelapa Gading. "Sekarang genangan cepat surut," tuturnya.
Yang menarik komentar dari yohanafran yang mengatakan, memang beda politisi yang benar kerja keras dan amanah. "Para politisi contohlah nona ini, deskrip day by day," kata akun lagipanascuy.
Walaupun sudah menggunakan beberapa skema penanganan banjir, namun menurut Tina Toon normalisasi harus segera dilaksanakan meskipun programnya multi years. Karena banjir sudah bukan lima tahunan tapi satu tahunan. Setiap hujan besar atau cuaca ekstrim langsung banjir.
Informasi yang lengkap seperti inilah yang dibutuhkan  dan kinerja seperti Tina Toonlah yang hendak dilihat warga bagaimana politisi maupun pejabat publik mengantisipasi banjir. Bagaimana berada di garda terdepan untuk berjaga jaga agar banjir tidak terjadi.
Sebagai Wakil Rakyat yang juga anggota Pansus Banjir, Tina Toon telah melakukan perannya sebagai politisi yang tercerahkan. Bukan hanya bekerja nyata, tapi juga memberikan edukasi di ruang publik dengan narasi yang agonistik, rasional tanpa harus menyalahkan orang lain.
Tidak bermaksud membandingkan dengan Gubernur Anis Baswedan dalam penanganan banjir, dari Tina Toon publik lebih mendapatkan pencerahan lewat narasi kerjanya. Namun dari Anis Baswedan publik justru kurang mendapat narasi kerja, bagaimana mengantisipasi agar Jakarta tidak banjir lagi. Sebaliknya narasi resistensi sebagaimana dilansir oleh detik.com edisi hari Senin ini.
Pertama, Anis menyatakan bahwa genangan di Kemang-Sudirman dampak air kiriman Depok. Kedua Anis menyebutkan, masih ada kiriman air dari Tangerang ke Jakarta lewat Kali Angke. Entahlah apa maksud sang Gubernur harus menyampaikan narasi tersebut, namun dari sini publik menangkap pesan bahwa kontribusi banjir di Jakarta ada peran dari daerah tetangga yakni  Tanggerang dan Depok.
Selanjutnya Anies menyebutkan sudah melakukan antisipasi potensi hujan lebat. Indikasinya menurut Anis kecepatan bergerak. Seluruh jajaran langsung bergerak ketika terjadi hujan yang amat keras. Selain itu Anies mengklaim banjir satu hari sudah kering
Anies mengaku sudah mengantisipasi potensi curah hujan ekstrem mengguyur Ibu Kota dimana kesiagaan jajarannya membuat sebagian genangan bisa kering dalam satu hari. Â Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran jajarannya yang sudah bersiaga mengantisipasi banjir.
Cara Anis membangun narasi di ruang publik ini memperlihatkan sang Gubernur mengantisipasi saat banjir telah terjadi. Padahal yang harus dilakukan dalam masa pemerintahannya saat ini adalah melakukan program nyata bagaimana banjir jangan terulang lagi. Apalah arti banjir sudah surut dalam satu hari, kalau warga sudah terlanjur  dibuat repot dan mengalami kerugian karena terdampak banjir.
Air kiriman dari daerah tetangga yang masuk ke Jakarta saat hujan deras adalah keniscayaan. Namun menjadikan realitas tersebut sebagai alasan ketimbang mencari solusi penanganan, bukanlah tindakan yang baik dari seorang Pemimpin.
Di sinilah pentingnya berkoordinasi dengan pihak terkait, sidak dan monitoring serta mengeksekusi tindakan kongkrit. Tidak mencari pembenaran atas kegagalan melakukan antisipasi. Buatlah kebijakan nyata agar banjir tidak terjadi lagi di wilayah Jakarta, itulah tugas seorang Pemimpin yang bekerja.
Rasanya dari seorang Wakil Rakyat muda yang cantik Tina Toon sudah memberikan pembelajaran, bagaimana memberikan solusi, melakukan monitoring, dan berkoordinasi yang apik di lapangan, tanpa menyalahkan pihak lain dalam penanganan banjir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H