Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Kerja Tina Toon Mengantisipasi Banjir Diapresiasi

22 Februari 2021   13:37 Diperbarui: 22 Februari 2021   15:07 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tina Toon saat sidak. Doc Akun IG TinaToon

Walaupun sudah menggunakan beberapa skema penanganan banjir, namun menurut Tina Toon normalisasi harus segera dilaksanakan meskipun programnya multi years. Karena banjir sudah bukan lima tahunan tapi satu tahunan. Setiap hujan besar atau cuaca ekstrim langsung banjir.

Turun lapangan untuk koordinasi. Doc IG TinaToon
Turun lapangan untuk koordinasi. Doc IG TinaToon

Informasi yang lengkap seperti inilah yang dibutuhkan  dan kinerja seperti Tina Toonlah yang hendak dilihat warga bagaimana politisi maupun pejabat publik mengantisipasi banjir. Bagaimana berada di garda terdepan untuk berjaga jaga agar banjir tidak terjadi.

Sebagai Wakil Rakyat yang juga anggota Pansus Banjir, Tina Toon telah melakukan perannya sebagai politisi yang tercerahkan. Bukan hanya bekerja nyata, tapi juga memberikan edukasi di ruang publik dengan narasi yang agonistik, rasional tanpa harus menyalahkan orang lain.

Tidak bermaksud membandingkan dengan Gubernur Anis Baswedan dalam penanganan banjir, dari Tina Toon publik lebih mendapatkan pencerahan lewat narasi kerjanya. Namun dari Anis Baswedan publik justru kurang mendapat narasi kerja, bagaimana mengantisipasi agar Jakarta tidak banjir lagi. Sebaliknya narasi resistensi sebagaimana dilansir oleh detik.com edisi hari Senin ini.

Pertama, Anis menyatakan bahwa genangan di Kemang-Sudirman dampak air kiriman Depok. Kedua Anis menyebutkan, masih ada kiriman air dari Tangerang ke Jakarta lewat Kali Angke. Entahlah apa maksud sang Gubernur harus menyampaikan narasi tersebut, namun dari sini publik menangkap pesan bahwa kontribusi banjir di Jakarta ada peran dari daerah tetangga yakni  Tanggerang dan Depok.

Selanjutnya Anies menyebutkan sudah melakukan antisipasi potensi hujan lebat. Indikasinya menurut Anis kecepatan bergerak. Seluruh jajaran langsung bergerak ketika terjadi hujan yang amat keras. Selain itu Anies mengklaim banjir satu hari sudah kering

Anies mengaku sudah mengantisipasi potensi curah hujan ekstrem mengguyur Ibu Kota dimana kesiagaan jajarannya membuat sebagian genangan bisa kering dalam satu hari.  Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran jajarannya yang sudah bersiaga mengantisipasi banjir.

Cara Anis membangun narasi di ruang publik ini memperlihatkan sang Gubernur mengantisipasi saat banjir telah terjadi. Padahal yang harus dilakukan dalam masa pemerintahannya saat ini adalah melakukan program nyata bagaimana banjir jangan terulang lagi. Apalah arti banjir sudah surut dalam satu hari, kalau warga sudah terlanjur  dibuat repot dan mengalami kerugian karena terdampak banjir.

Air kiriman dari daerah tetangga yang masuk ke Jakarta saat hujan deras adalah keniscayaan. Namun menjadikan realitas tersebut sebagai alasan ketimbang mencari solusi penanganan, bukanlah tindakan yang baik dari seorang Pemimpin.

Di sinilah pentingnya berkoordinasi dengan pihak terkait, sidak dan monitoring serta mengeksekusi tindakan kongkrit. Tidak mencari pembenaran atas kegagalan melakukan antisipasi. Buatlah kebijakan nyata agar banjir tidak terjadi lagi di wilayah Jakarta, itulah tugas seorang Pemimpin yang bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun