Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Warga Sulteng Membalas Kebaikan Warga Sulbar

17 Januari 2021   17:45 Diperbarui: 17 Januari 2021   22:57 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi pengungsi di Sulbar. Doc Medsos Majene Mission Ghost

Banyaknya warga Pasigala yang mengungsi keluar Sulteng melintasi wilayah Sulbar sangat terbantu dengan sikap antusias yang ditunjukkan masyarakat Sulbar. Warga setempat tidak segan segan menghentikan kendaraan dari Sulteng yang melintas, untuk singgah sekedar makan atau minum, serta  membawa perlengkapan yang dibutuhkan.

Ditengah situasi panik, kuatir dan ketakutan mengungsi menyelamatkan diri akibat gempa dahsyat, warga Sulteng merasakan benar bagaimana bantuan spontan warga Sulbar menjadi pengobat yang dibutuhkan. Bagaimana sikap solider dan kepedulian tanpa memperhitungkan besar atau kecilnya nilai bantuan.

Meski hanya segelas kopi yang ditawarkan, sudah cukup untuk membuktikan sikap empati warga Sulbar yang tidak ternilai harganya. Ucapan terima kasihpun disampaikan warga Sulteng yang hendak melanjutkan perjalanan, tanpa bisa membalas kebaikan yang diberikan.

Momen bantuan warga Sulbar pada pengungsi Palu tahun 2018 lalu. Doc Lini1.com
Momen bantuan warga Sulbar pada pengungsi Palu tahun 2018 lalu. Doc Lini1.com

Dan kini saatnya untuk membalas kebaikan yang ditunjukan saat Sulbar mengalami gempa bumi 6,2 Magnitudo. Bukan hanya pemerintah daerah dan elemen masyarakat, mahasiswa di Palu juga  turut menggalang bantuan. Kebaikan warga Sulbar akan selalu teringat dalam sanubari penyintas gempa bumi Sulteng tahun 2018.

Sebagaimana saat gempa bumi di Pasigala  Sulteng, dalam kondisi darurat banyaknya bantuan yang diberikan tidak akan pernah cukup. Apalagi jika bantuan yang masuk tidak terdistribusi dengan baik mengingat kebutuhan logistik tidak hanya diperlukan di posko posko pengungsi, tapi juga warga yang tidak berada di posko pengungsian.

Dan benar saja, dari postingan warga pengungsi Sulbar di Medsos meyoroti bantuan logistik yang hingga kini belum diterima. Sebagian pengungsi mulai berteriak meminta bantuan logistik berupa sembako dan air mineral, susu untuk bayi, obat obatan serta perlengkapan mengungsi berupa terpal dan tikar.

  • "Kami  saat ini sangat butuh bantuan terutama susu untuk anak bayi. Kasihan kami disini belum dapat bantuan," ujar warga Sulbar lewat akun medsosnya Majene mission Ghost.

Bahkan saking butuhnya bantuan sembako,  sempat terjadi penghadangan serta penjarahan pada kendaraan pembawa bantuan yang masuk ke Sulbar. Penjarahan tersebut juga viral di medsos dan turut dishare ke WAG. 

Kasus penjarahan bantuan seperti ini pernah pula terjadi saat gempa Pasigala tahun 2018 lalu terhadap kendaraan pembawa bantuan yang masuk ke Sulteng. Namun akhirnya dapat ditangani oleh aparat keamanan. 

Bantuan logistik warga Sulteng tiba di Mamuju. Doc Helen Sinamo
Bantuan logistik warga Sulteng tiba di Mamuju. Doc Helen Sinamo

Kejadian seperti ini memang tidak bisa dihindarkan, apalagi jika ada  pengungsi benar benar belum tersentuh bantuan. Namun hal ini  bisa diatasi jika pemerintah setempat berkoordinasi dengan baik dengan stakeholder terkait dalam upaya penyaluran bantuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun