Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Risma Respon Cepat Kebutuhan Korban Gempa Sulbar

15 Januari 2021   15:36 Diperbarui: 15 Januari 2021   17:23 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana gempa di Propinsi Sulbar. Doc Tribunnews.com

Gempa bumi berkekuatan 6,2 Magnitudo yang terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Jumat 15 Januari 2021, menyebabkan jatuhnya korban jiwa, puluhan orang luka luka dan ribuan orang mengungsi.

Gempa juga telah menyebabkan kerugian material. Diantaranya kerusakan berat sejumlah bangunan di Kabupaten Mamuju meliputi Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulbar, RS Mamuju, rumah warga serta jaringan listrik padam.

Sementara di Kabupaten Majene terjadi longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju menyebabkan akses jalan terputus. Sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas rusak berat  dan 1 Kantor Danramil Malunda rusak berat.

Berdasarkan sumber informasi Kalaksa dan Sekertaris BPBD Kabupaten Majene dan Kasi Pencegahan BPBD Kabupaten Polewali Mandar, gempa dirasakan cukup kuat sekitar 5-7 detik. Masyarakat setempat panik dan keluar rumah dan mengungsi  ke tempat aman untuk mengantisipasi gempa susulan yang lebih besar.

Hingga saat ini BPBD Kabupaten. Majene, Mamuju dan Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian. Adapun kebutuhan logistik yang  mendesak meliputi sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis dan terpal.

Pengalaman pada penanganan tanggap darurat bencana gempa bumi dahsyat yang menyebabkan korban jiwa dan penggungsi, sudah lebih dulu berada di lapangan Tim Basarnar, BPBD, Dinas Sosial serta dibantu stakeholder lainnya seperti TNI dan Polri serta petugas kesehatan.

Tim Basarnas melakukan evakuasi korban yang kemungkinan masih berada dipuing puing reruntuhan bangunan. BNPB menurunkan mobilisasi peralatan untuk mengevakuasi korban termasuk pendirian dapur umum, posko pengungsi dan distribusi logistik. Sementara Dinas Sosial membantu pendirian dapur umum dan distribusi logistik untuk pengungsi.

Suasana gempa di Propinsi Sulbar. Doc Tribunnews.com
Suasana gempa di Propinsi Sulbar. Doc Tribunnews.com

Berdasarkan informasi di media massa, banyak warga Sulbar yang mengungsi ke tempat tempat yang lebih aman dan mendirikan tenda tenda darurat secara swadaya. Karena itu wajar jika kebutuhan logistik meliputi sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis dan terpal keberadaannya sangat mendesak.  

Terkait kebutuhan mendesak tersebut, maka instansi yang sangat diharapkan segera mendistribusikan bantuan yakni dari Dinas Sosial setempat. Namun mengingat kebutuhan yang mungkin terbatas untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, maka perlu mendapat perhatian dari Kementerian Sosial untuk mensupport Dinas Sosial di Sulbar.

Pengalaman sebagai penyintas gempa bumi Palu, keberadaan logistik ini benar benar sangat diperlukan saat terjadi pengungsian. Apalagi bagi mereka yang rumahnya mengalami kerusakan. Keberadaan sembako seperti beras dan air mineral menjadi kebutuhan mendesak karena dikonsumsi sehari hari.

  • Realitas  tersebut turut menjadi perhatian Mensos Tri Rismaharini terhadap keberadaan korban gempa Sulbar. Dengan turut mendistribusikan bahan logistik yang dibutuhkan sesegera mungkin ke lokasi gempa. Terlebih untuk posko darurat dan dapur umum bagi pengungsi.

Kementerian Sosial dibawah Kepemimpinan Risma  sudah bertindak cepat menyikapi gempa Sulbar dengan menyiapkan dan mengirimkan  kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok untuk para korban gempa. Bantuan dikirim dari gudang regional di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat pagi.

Sebagaimana dilansir kompas.com, Mensos memerintahkan jajarannya untuk mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) wilayah setempat, Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), serta menyalurkan berbagai bantuan logistik.

"Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak gempa. Kita upayakan bantuan secepat cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa," kata Risma.

Sebagai Mensos yang melayani seluruh masyarakat Indonesia, publik tentu ingin melihat gerak cepat Tri Risma dalam memberikan perhatian terhadap gempa Sulbar sesuai tupoksi Kementerian Sosial, sekaligus menepis tudingan bahwa dirinya lebih fokus pada blusukan di Jakarta.

Poros jalan di Sulbar sebelum gempa saat dilintasi beberapa waktu lalu. Doc Pri
Poros jalan di Sulbar sebelum gempa saat dilintasi beberapa waktu lalu. Doc Pri

Warga Sulbar pun sudah menantikan kehadiran  Mensos di Sulbar bersama Kepala BNPB  untuk melihat langsung kondisi pasca gempa dan keberadaan pengungsi yang harus ditangani. Mendata keperluan yang dibutuhkan dan dieksekusi secara cepat. Melakukan koordinasi lintas stakeholder dalam upaya sinergi tanggap bencana pasca gempa.

Karena tak ada yang dapat menghibur korban bencana selain perhatian dari pihak pihak terkait yang berada langsung bersama mereka.  Memperlihatkan kepedulian, simpati dan empati sudah sangat menghibur. Tentu kehadirannya bukan sekedar pencitraan tapi dengan niat tulus untuk membantu  

Makanya sangat diperlukan dalam situasi darurat bencana, para pejabat publik datang mensupport korban untuk memberikan kekuatan agar tabah menghadapi realitas yang terjadi. Kehadiran Risma sebagai Mensos menunjukkan bahwa dirinya benar benar bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia.  Terlebih kepada mereka yang menjadi korban gempa bumi.


Salut untuk Mensos Bu Risma merespon cepat langkah tanggap darurat gempa Sulbar dan berada di lokasi gempa sebagaimana penugasan dari Presiden Jokowi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun