Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneladani Karakter Pak Tjiptadinata dalam Hidup Bermasyarakat

7 Januari 2021   16:37 Diperbarui: 7 Januari 2021   22:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana the founding father atau para pendiri bangsa yang mewariskan karakter kepribadian yang saya teladani sebagai anak bangsa, demikian pula dari kompasianer senior pak Tjiptadinata Effendi saya meneladani karakter kepribadian yang teraktualisasi dalam hidupnya.

Karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang. Dimana terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Ada tiga karakter yang saya dan juga anak bangsa lainnya dapatkan dari pendiri bangsa untuk dijadikan teladan hidup. Pertama, terpercaya, kedua, patriotisme dan ketiga merakyat. Dari karakter tersebutlah, bangsa ini bisa berdiri sebagai negara merdeka dan kita generasi sekarang bisa merasakan buah perjuangan mereka.

Terpercaya tentu saja, karena dari situlah rakyat mempercayakan penuh kepada pendiri bangsa mau dibawa kemana bangsa ini dalam masa revolusi kemerdekaan dulu. Patriotisme sudah pasti, karena perjuangan dilakukan tanpa pamrih dan penuh pengorbanan untuk bangsa dan negara Indonesia. Merakyat, karena kedekatan dan motivasi perjuangan semata demi kepentingan rakyat di seluruh Indonesia, tanpa terkecuali.

Meneladani karakter pendiri bangsa dalam konteks kekinian, dimana potret degradasi kebangsaan begitu nyata, merupakan sebuah keniscayaan. Dengan meneladani karakter pendiri bangsa, maka  dapat menjadi filter terhadap bentuk segregasi sesama anak bangsa, lewat sikap hidup yang patriotisme dan cinta bangsa.

Warisan karakter kepribadian pendiri bangsa itulah yang rasanya relevan diperkuat bagi generasi sekarang yang diperhadapkan dengan pola  kehidupan yang materialis, individualis dan hedonis. Sebuah pola hidup yang meresistensi nilai kemanusiaan yang menjadi warisan pendahulu bangsa, yakni gotong royong, pengorbanan dan bermasyarakat.

Jujur saja karakter kepribadian dari pendiri bangsa itulah yang saya lihat ada pada sosok kompasianer Pak Tjiptadinata. Sebagai seorang yang sudah senior di media kompasiana, pak Tjiptadinata dapat menjadikan dirinya sebagai sosok yang bisa dipercaya dalam memotivasi dan mendorong sesama kompasianer untuk percaya diri dan menjadi lebih baik.


  • Narasi optimis yang selalu pak Tjiptadinata disampaikan saat menyapa sesama kompasianer, menegaskan bahwa mampu menyampingkan ego diri yang punya jam terbang tinggi sebagai penulis. Ini sesuatu yang luar biasa dan hanya insan yang tercerahkan mau menggerus sikap ego dan menjadi egaliter dengan yang lain.

Dalam tulisan saya berjudul Jakob Oetama, Tajuk Rencana dan Duka Kompasianer dimana mendapat label Artikel Utama yang mengisahkan kepribadian dan karya sosok almarhum Jakob Oetama terhadap bangsa ini, Pak Tjiptadinata menyempatkan menyapa dengan komentar yang apresiatif.

"Selamat pagi pak Efrain. Terima kasih atas ulasannya yang mantap. Kami semua sangat berduka." Saya yakin pak Tjiptadinaa tidak sekedar menyambung silaturahmi dengan saya sembari memberi apresiasi atas tulisan yang dinilai mantap. Tapi lebih dari itu saya yakin pak Tjiptadinata memdalami benar kepergian Jakob Oetama sebagai sosok patriotisme  yang sudah berkontribusi besar buat bangsa ini

Ucapan kami ikut berduka yang terselip dalam komennya, diyakini bukan sekedar keluar dari mulut semata, tapi dari sanubari terdalam. Inilah yang saya yakini Pak Tjiptadinata adalah juga sosok patriotisme sejati atas kepeduliannya terhadap nilai nilai perjuangan, serta cinta pada tanah air dan bangsa.  Sama seperti yang dilakukan almarhum Jakob Oetama yang  begitu besar cintanya pada bangsa ini diaktulisasikan lewat tulisan di kolom tajuk rencana harian Kompas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun