Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibuku Sumber Inspirasi dan Teladan Hidup

2 Desember 2020   12:31 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:35 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya meninggalkan pekerjaan pulang dari rantau demi kesembuhan dan minum obat setiap hari hingga enam bulan. Tekad untuk sembuh total dari batuk yang parah membuat saya berjuang keras menuruti rekomendasi dokter.

Ibu mendampingi saya agar bisa teratur minum obat, serta menyiapkan buah pisang setiap hari demi bisa menelan obat tiga butir sekaligus mana berukuran besar pula. Ia terus memotivasi dan menjaga agar tidak terlewatkan sekalipun meminum obat yang ada. 

"Minum yang teratur, supaya sembuh batuknya nak," ujarnya. Walhasil saya akhirnya sembuh total dari batuk parah. Perjuangan yang berat yang bisa dilalui lewat tuntunan dan bantuan ibunda tercinta.

Jiwa kepemimpinan ibu bukan saja ada pada keluarga, namun juga pada pelayanan ketika dipercayakan sebagai Majelis Jemaat. Ibu menjalankan tugasnya dengan penuh pengabdian dan melayani dengan sepenuh hati.

Jika saya lagi pulang berlibur, ibu sangat suka berdiskusi soal bahan renungan yang akan ia bawakan dalam ibadah.  Ia kadang terkagum kagum saat saya menyusun bahan renungan untuk ia bawakan berlembar lembar kertas.

Ibu akhirnya memilih mengundurkan diri dari tugas sebagai Majelis Jemaat setelah kakak tertua terpilih sebagai Majelis. Ibu ingin agar kakak mengambil tugas pelayanan sebagai mana yang sudah ia lakukan selama dua periode. 

Tugas pelayanan yang telah membuat ibu saya mendapat tempat di hati jemaat kelompok pelayanan dan juga Gereja tempat keluarga kami beribadah.  

Jika dari almarhum bapak, saya mendapat pembelajaran tentang kedisiplinan, ketegasan dan juga kebaikan, maka dari ibu saya mendapat pembelajaran tentang keteladan, kesabaran, ketulusan serta perjuangan tanpa pamrih. Intinya dari ibuku saya mendapat inspirasi dan teladan hidup.

Inilah warisan yang tidak ternilai harganya. Ibu memberikan pembelajaran tentang hakekat kepemimpinan yang bermanfaat dan terhormat. Bukan saja bagi keluarga tapi juga orang disekitarnya.

Oh iya pada tanggal 20 November 2020 kemarin ibu berulang tahun yang ke 73 tahun. Diusianya yang sudah renta ia tetap terlihat sehat dan ceria. Saya yakin itu terjadi karena hatinya yang selalu ikhlas dan doa dari kami anak anaknya yang bisa sukses karena jerih payahnya.

Terima kasih ibunda tercinta atas pengorbanan dan doamu untuk anak anakmu selama ini. Sudah menjadi inspirasi dalam hidupku. Panjang umur dan sehat selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun