Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kemenangan Biden-Harris, Kemenangan Atas Keberagaman

10 November 2020   11:08 Diperbarui: 12 November 2020   10:38 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joe Biden-Kamala Harris menang dalam Pilpres AS 2020. Doc Reuters

Sejarah baru terukir di Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden terpilih seorang Wakil Presiden perempuan berdarah imigran (Perantau) Jamaika-India bernama Kamala Harris untuk masuk ke Gedung Putih.

Kamala Haris yang sebelumnya sebagai Senator asal negara bagian California menjadi kunci kemenangan. Selain merepresentasikan kaum perempuan juga karena materi kampanyenya yang jitu. Dimana Kamala berjanji untuk berusaha menjadikan AS lebih inklusif setelah berada di bawah Pemerintahan Donald  Trump.

Kombinasi Biden Harris dalam perhelatan Piilpres, membawa semangat persatuan bagi warga AS yang berharap ada pembaharuan Kepemimpinan pasca  Trump. 

Potret keberagaman warga AS yang dilatar belakangi kaum imigran dari berbagai suku bangsa, menambah peluang Joe Biden - Kamala Harris untuk terpilih sangat besar.  Hasil pemilihan pasangan Biden Harris meraih 290 suara elektoral sementara Donald Trump - Mike Pence sebanyak 214 suara elektoral.

Harus diakui narasi Persatuan dan Kesetaraan yang dikampanyekan Biden Harris menjadi penawaran politik  yang sangat ampuh. Kebijakan Trump yang selama menjabat terkesan mendegradasi kaum imigran dan sikap rasis yang terang terang ditunjukan, turut menjadi faktor kekalahannya.

Tudingan soal sikap rasis Donal Trump disampaikan langsung Joe Biden dalam masa kampanye Pilpres. Biden menyoroti pernyataan rasis Trump soal Virus Cina yang  mengabaikan sikap kewaspadaan terhadap penanganan Covid-19. Biden mengungkapkan bahwa tidak ada Presiden yang menjabat sebelumnya, pernah melontarkan soal rasis.

Dalam masa kampanye, Biden menyoroti lawan Donald Trump dengan mengedepankan buruknya penanganan covid-19 di AS. Indikasinya, AS menjadi negara teratas dengan jumlah kasus infeksi covid-19 terbanyak di dunia.

Dengan menggandeng Kemala Harris yang berdarah imigran tulen, jargon persatuan yang dinarasikan Biden bukan sekedar kata kata, tapi juga tindakan nyata yang merebut simpati warga. 

Keberagaman warga AS yang merindukan kehadiran sosok Pemimpin yang inklusif, egaliter dan humanis disahuti secara kongkrit dengan memilih Biden Harris.

Warga New York merayakan kemenangan. Doc Beloit Daily News
Warga New York merayakan kemenangan. Doc Beloit Daily News

Dibeberapa negara bagian termasuk tempat asal Donald Trump di New York, Biden Harris menuai kemenangan. Ini membuktikan kejelian Biden merangkul Harris yang membawa simbol keberagaman mendapat tempat dihati masyarakat AS. 

Kamala Harris benar benar menjadi elemen of surprise alias elemen kejut dalam Pilpres AS. Membawa simbol keberagaman warga Amerika dan menjadi harapan terwujudnya kebijakan politik inklusif.

Dunia pun menyambut Kemenangan Biden Harirs dalam Pilpres AS 2020. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam ucapannya berharap dapat bekerja sama dengan Presiden terpilih AS dan Pemerintahannya untuk memperkuat hubungan Palestina-Amerika untuk mencapai kebebasan, kemerdekaan, keadilan, dan martabat bagi rakyat Palestina.

Hal senada disampaikan Presiden Irak Barham Salih yang berharap Pemerintahan Biden Harris dapat menjadi mitra terpercaya dalam upaya membangun Irak dan memperkuat perdamaian dan stabilitas di seluruh Timur Tengah. Sementara Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berharap dapat  memastikan perdamaian, kebebasan, dan kemakmuran di kawasan Indo Pasifik dan sekitarnya.

Adapun Presiden RI Jokowi memberi ucapans sembarimemberi pesan menantikan untuk bekerja sama  guna  memperkuat kemitraan strategis Indonesia-AS dan mendorong kerja sama  di bidang ekonomi, demokrasi dan multilateralisme untuk kepentingan kedua negara.

Guna membuktikan komitmennya terhadap Persatuan, pada pdato kemenangan sebagai Presiden terpilih Joe Biden berjanji untuk menjadi Presiden yang berusaha tidak memecah belah, tetapi menyatukan. Tidak melihat negara bagian merah dan biru, tetapi yang ada hanya Amerika.

Hal senada disampaikan pada pidato Wapres terpilih Kamala Haris. Dimana dirinya  menjanjikan negara bagi semua orang, tidak peduli ras, etnis, keyakinan, identitas, atau disabilitas mereka miliki. Inilah pidato kemenangan tentang Peradaban yang akan diwujudkan Presiden dan Wapres AS terpilih.

Kemenangan Biden Harris bukan sekedar mengukir sejarah, tapi sekaligus menjadi catatan sejarah akan sebuah kemenangan yang indah. Yang berlandaskan pada  penghormatan terhadap simbol keberagaman dan kesetaraan di Amerika Serikat.

Semoga kemenangan Biden Harris menjadi inspirasi bagi pelaksanaan Pilkada serentak yang tengah digelar di Indonesia termasuk di Sulawesi Tengah.

Salam Keberagaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun