Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Didi Kempot, Konser Amal, dan Ojo Mudik

5 Mei 2020   17:30 Diperbarui: 5 Mei 2020   18:24 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaga jarak, cuci tangan pakai masker

Maju bareng nglawan corona ben klenger

Lagu ojo mudik tersebut dianggap menjadi pesan terakhir dari seorang Didi Kempot kepada penggemarnya ditengah situasi pandemi corona. Dimana lagu itu berisi pesan moral agar masyarakat tidak pulang ke kampung halamannya, dalam masa pandemi corona dan bersama sama memerangi virus corona covid19.

Melihat apa yang dilakukan oleh Didi Kempot, sangat wajar bila Ganjar memberikan atensi, bahwa almarhum  selain seorang seniman yang rendah hati, serta punya solidaritas kemanusiaan, namun juga seorang seniman yang produktif. Meski berdiam di rumah, namun bisa memberikan kontribusi yang positif buat masyarakat dan bangsa ini. Bisa menjadi inspirasi untuk melakukan aksi kemanusiaan lewat konser musik yang penggalangan dananya dimanfaatkan untuk penanganan wabah corona.  

Meski sebagai seorang seniman, lewat lagu ojo mudik, sesungguhnya almarhum Didi Kempot telah berperan sebagai seorang komunikator publik dengan membantu Pemerintah menghimbau agar masyarakat tidak mudik dan memutus rantai virus corona. Tugas yang seharusnya dilakukan oleh mereka yang diberikan tanggungjawab dan bekerja dalam bidang tersebut. Namun lewat lagu yang dinyanyikannya secara khas dan selalu populer serta familiar dinikmati masyarakat, Didi Kempot membuktikan bahwa ia juga peduli terhadap kemanusiaan dengan cara dan karyanya.

Pelukis klasik Pablo Picasso pernah mengatakan, "tujuan seni adalah mencuci debu kehidupan sehari hari dari jiwa kita." Melihat apa sudah yang dilakukan Didi Kempot, rasanya sang musisi telah berhasil 'mencuci" debu dari hidupnya, dan telah memenuhi jiwanya dengan spiritualitas kehidupan. Itu dibuktikannya bahwa dalam hidupnya, kesuksesan dicapai tidak dengan sekedar memperkaya diri dengan materi semata, tapi juga lewat aksi aksi sosial.  

Kini Indonesia kehilangan seorang legend 'campur sari' yang telah berkiprah dalam dunia musik Indonesia. Meski telah pergi, namun rasanya karya dan kontribusi almarhum Didi Kempot tidak akan dilupakan. Selamat jalan dalam damai. 

Salam Sobat Ambyar.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun