"Sayalah yang memimpin lompatan kemajuan kita bersama."
Itulah pernyataan Jokowi saat pidato kenegaraan di gedung DPR MPR RI kemarin. Terkesan tegas, optimis dan tentu saja mengandung nilai keteladanan.Â
Dihadapan Parlemen, Jokowi dengan percaya diri menegaskan dua hal. Yakmi pertama, dirinya sebagai Presiden yang akan berada didepan sebagai Pemimpin rakyat. Kedua, dirinya memastikan Iindonesia akan mengalami lompatan kemajuan lewat berbagai  aspek pembangunan.
Dari dimensi pesan simbol, Jokowi hendak memberi pesan bahwa hakekat seorang Peminpin adalah penggerak yang berada didepan dan menjadi teladan bagi rakyatnya. Teladan dan segi gagasan, ucapan dan perilaku, sehingga bisa diikuti oleh rakyat tanpa ragu.Â
Diteladani karena apa yang dilakukan bermanfaat dan berdampak besar. Walaupun banyak tantangan, namun tetap dihadapi dengan segala konsekuensi. Itulah tanggung jawab seorang Pemimpin yang sudah dibuktikan oleh Jokowi.
Pesan lain dari adagium lompatan kemajuan  oleh Jokowi adalah pertama, bahwa Indonesia akan maju dengan cara melompat bukan melangkah. Sampai disini maka pilihan kata melompat identik dengan cara progresif. Â
Progresif merupakan cerminan  karakter jokowi yang seorang pekerja keras, telaten  dan selalu ingin mendapat hasil yang lebih tepat dan cepat dari yang sebelumnya. Melompat bisa diartikan satu tahap lebih cepat dari pada melangkah, apalagi berjalan ditempat alias stagnan.
Kedua, maju dalam konteks geopolitik Indonesia. Bicara geopolitik Indonesia maka kita merujuk pada pernyataan Sukarno dalan Pidato 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI. Yakni menurut geopolitik maka Indonesi ialah tanah air kita. Indonesia yang bulat bukan Jawa saja atau Borneo atau Selebes, dan Maluku saja. Tetapi segenap Kepulauan yang ditunjuk Allah SWT menjadi satu kesatuan antara dua benua dan dua samudra. Itulah tanah air kita.Â
Dalam konteks ini, kemajuan Indonesia yang dimaksud Jokowi adalah sejatinya untuk keseluruhan Indonesia tanpa terkecuali. Melihat apa yang sudah dilakukan Jokowi dalam lima tahun pertana kepemimpinannya, sebenarnya Jokowi sudah melakukan lompatan kemajuan. Bahkan boleh dikatakan sebagai lompatan quantum.
 Buktinya adalah  pembangunan infrastruktur berupa jalan tol di Sumatera, jalan trans di Papua, membangun banyak waduk, jembatan, irigasi, rel kereta api, pelabuhan, perumahan, embung,  SPAM dan bandara di berbagai daerah. Dalam lima tahun pertama banyak pembangunan infrastruktur di pelosok daerah digenjot secara luar biasa, adalah cara Jokowi bekerja dengan melakukan lonpatan quantum.