Sebagai negara dengan iklim tropis, wilayah Indonesia menjadi habitat yang sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, yaitu nyamuk yang menyebarkan virus dengue atau penyebab penyakit demam berdarah dengue.
Berdasarkan kutipan dari Media Indonesia, hingga 17 Juni 2021 tercatat 16.320 kasus DBD yang terjadi di Indonesia. Angka ini bukanlah jumlah yang sedikit, karena menurut Kementerian Kesehatan jumlah kasus DBD di Indonesia terus meningkat, begitu pun jumlah angka kematian akibat DBD.Â
Perlu diperhatikan bahwa penyakit DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan tidak dapat diobati dengan menggunakan antibiotik, karena itu penyakit ini dapat menjadi penyakit yang berat jika tidak mendapatkan tindakan yang tepat.Â
Nah, itu mengapa sangat penting bagi kita untuk dapat mengenali gejala-gejala penyakit demam berdarah dengue (DBD) ini.
Berikut ini adalah tanda dan gejala awal yang biasanya terjadi pada seorang yang terserang DBD berdasarkan kutipan dari halodoc:
Demam Tinggi Mendadak
Gejala awal yang umum menjadi tanda bahwa seseorang sedang terinfeksi virus adalah adanya peningkatan suhu tubuh, namun tidak banyak yang mengenali dan dapat membedakan antara demam biasa dan demam yang ditimbulkan akibat penyakit demam berdarah dengue. Demam yang terjadi pada seorang yang terserang virus dengue biasanya dapat mencapai suhu tubuh 40 derajat celcius, serta tidak dibarengi dengan gejala batuk dan bersin. Sedangkan, demam akibat flu dari virus atau bakteri biasanya disertai dengan bersin atau batuk. Gejala in umumnya terjadi selama dua hingga tujuh hari.
Sakit Kepala Berat
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, demam dan nyeri otot biasanya disertai dengan sakit kepala yang berat di bagian dahi. Sakit kepala berat ini juga biasanya disertai dengan rasa nyeri, kondisi tidak nyaman ini tentu saja sangat mengganggu dan umum terjadi pada seorang yang mengidap DBD.Â
Oleh karena itu, demam menjadi gejala awal yang tidak dapat diabaikan, sebab sakit kepala berat terjadi beberapa jam setelah seseorang mengalami demam. Segera memeriksakan kesehatan diri dan anggota keluarga adalah hal yang harus segera dilakukan agar dapat menghindari dampak buruk yang disebabkan oleh penyakit DBD.
Mual dan Muntah
Gejala umum lainnya yang dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak adalah mual dan muntah. Gejala ini dapat terjadi dalam kurun waktu dua sampai dengan empat hari setelah virus berhasil masuk dan menyerang tubuh, loh moms.Â
Mual dan muntah merupakan tanda bahwa terjadinya gangguan pada sistem pencernaan, gangguan pencernaan ini menyebabkan seorang yang menderita DBD merasa tidak nyaman pada bagian perut dan punggung.Â
Akibatnya, seorang yang terinfeksi DBD akan mudah mengalami kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan kondisi sistem imun tubuh  yang menurun.
Ruam Merah
Gejala yang menjadi tanda utama seseorang terinfeksi penyakit demam berdarah dengue adalah munculnya ruam merah pada kulit. Ruam merah yang berwarna kemerahan atau pink pucat ini biasanya muncul pada bagian wajah, dalam tangan, dan kaki seorang yang menderita DBD.Â
Gejala ini umumnya terjadi sejak hari ketiga dan kemudian berlangsung selama 2 hingga 3 hari. Selain ruam merah, gejala yang biasanya terjadi adalah pendarahan kecil seperti mimisan, mimisan yang terjadi menjadi tanda bahwa adanya penurunan kandungan trombosit dalam tubuh seseorang.Â
Gejala-gejala di atas adalah gejala umum yang biasanya terjadi pada seorang yang mengidap penyakit DBD, moms harap waspada dan memperhatikan setiap gejala dari penyakit demam berdarah di atas, sebab kita seringkali mengabaikan gejala awal seperti demam. Padahal jika penyakit DBD tidak segera ditangani dengan baik maka penyakit ini bisa berakibat fatal.
Salah satu sprai anti nyamuk dari brand lokal yang pernah aku coba yaitu Maharati. Dengan aroma alami khas serai, tidak ada efek batuk atau sesak saat menghirupnya.Â
Seperti yang kita tahu, tanaman serai memang memiliki khasiat akan mengusir nyamuk di rumah. Aku biasanya langsung mengoleskan di permukaan tangan dan kaki, jadi tidak perlu lagi semprot obat nyamuk kimia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H