Oke, Nunez memang masih sering meleset memanfaatkan peluang, tapi jangan lupa Diaz, Gakpo ditambah Salah juga kurang sabar mennggocek bola untuk melesak ke gawang yang dikawal Onana. lagi-lagi alasannya adalah rapatnya pertahanan Manchester United. Ah, sebel banget plus gemes lihatnya. Andai saja Jota tidak cedera, mungkin nih hasil akhir akan berubah. Â Dalam beberapa pertandingan, antara Jota dan Gakpo kerap bergantian menjadi game changer. Sayang banget, ya?
Dan kekhawatiran saya terjadi juga. Curtis Jones memang masuk sebagai pemain pengganti. Hasilnya tidak signifikan untuk membuka ruang tembak, menciptakan atu gol atau sekadar membuat asist.Â
Highlight Pemain
Harus diakui Luke Shaw, Varane  dan Onana yang mendadak tampil tenang adalah kunci permainan MU pekan kemarin. Jangan lupa juga, masuknya  Rashford sebagai pemain pengganti cukup merepotkan.Â
Dari Liverpool gimana?
Selain Wataru Endo yang bermain dinamis, Tsimikas adalah pemain berikutya yang bermain apik. Sayang sekali, sisi kiri Liverpool kurang hidup. Alih-alih membuka ruang tembak dari sektor ini, Liverpool senang betul dan mungkin penasaran dengan berkutat di sisi kanan lewat Arnold atau Salah. Gemes rasanya melihat ruang di depan Tsimikas yang lebih terbuka tapi tidak dimanfaatkan dengan optimal.
Arnold sebenarnya bermain dengan baik. Beberapa peluang tendangannya nyaris berbuah gol. Kalau tidak ditepis Onana, bola sepakannya sempat nyerempet mistar gawang.Â
Ada satu momen di mana Arnold mengayunkan kedua tangannya ke udara. Belakangan saya baru tau itu adalah gesture Arnold yang meminta penonton untuk lebih 'berisik' lagi.
Seperti yang diketahui, salah satu hal yang membuat Anfield terasa menyeramkan atau setidaknya intimidatif buat lawan adalah gemuruh penonton. Pantesan saya merasa malam itu 'pemain ke-12' dari Liverpool kurang terasa sentuhannya. Ternyata malam itu kebanyakan yang nonton adalah penonton turis dan lebih asik sama gadget ketimbang  memperhatikan pergerakan pemain di lapang. Pantesan, kurang terasa atmosfernya.