Stilasi 2
Bisa di jumpai di persimpangan Jalan Braga dan Jalan Naripan, dekat gedung Bank Jabar Banten (BJB). Pada Oktober 1945, dua pejuang Bandung yaitu Moeljono dan E. Karmas melakukan perobekan bendera Belanda di sana.
Stilasi 3
Ini Stilasi pertama yang kami kunjungi. Gedung di belakang stilasi ini bediri, dibangun pada tahun 1914, gedung yang dulunya milik perusahaan Asuransi  Jiwa dari Belanda (Nederlandsche Indische Levensverzkering en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ) pernah dijadikan markas Resimen 8, Divisi III Priangan, Komandemen I Jawa Barat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin oleh Letkol Omon Abdurarachman. Â
Empat bulan berselang setelah menduduki gedung ini, pasukan TKR berhasil menyerang kantong-kantong Inggris di Bandung. Di antaranya dengan menyerang hotel Homann dan Preanger.
Terdapat disamping rumah yang  sekarang jadi bengkel, beralamat  di jalan Simpang Lima. Rumah ini pernah jadi saksi tempat perumusan dan keputusan pembumihangusan kota Bandung yang dikenal dengan Bandung Lautan Api.
Bisa ditemukan di sekitar persimpangan Jalan Oto Iskandardinata dan Jalan Kautamaan Istri, tidak jauh dari komplek sekola Kautamaan Istri.
Stilasi keenam ini kami jumpai di depan toko sepatu. Kondisinya terlihat ‘kucel’ tapi masih kokoh berdiri. Toko sepatu  ini sendiri ternyata dulunya merupakan rumah  A.H Nahution sekaligus markas komando Divisi III Siliwangi yang saat itu di bawah pimpinan Kolonel A.H. Nasution.