Waktu saya dan teman-teman Kompasianer dari Bandung, Surabaya dan Malang berkunjung ke rumah  Mas Dana dan Mbak Nia kami menyimak story behind abon jambrong ini diproduksi dan melihat sendiri proses produksinya.
 Sekilias  ikan jambrong ini banyak yang ngira sama dengan ikan teri. Padahal beda  lho.  ya sih, sama-sama imut.. Biar ga penasaran,  kami dikasih lihat penampakan ikan  Jambrong  yang belum diolah.Â
Sebelum diolah, ikan ini akan dicuci sampai  4 kali, lalu dipotong  dan dijemur.  Makanya, meskipun aslinya ikan jambrong itu asin, setelah  diolah mah ga kan  terlalu kentara  asinnya, atau pangset  kalau lidah urang sunda  bilang.
Diproduksi  dengan interval dua hari sekali memang sengaja untuk menjaga jarak agar ikan yang diolah sudah benar-benar kering.  Tuh  ya,  standar  kualitasnya udah terjaga.  Dari  1 kg ikan yang diolah, biasanya akan menghasilkan 20 kemasan yang siap diserbu  konsumen  baik yang membeli secara offline atau via online.  Saking ramenya yang pesan, dalam waktu 2-3 minggu saja bisa restock lagi.  Repeat  ordernya  keren, ya?
[caption caption="Ini lho penampakan ikan jambrong. Unyu, ya? :)"]
Brand abon Jambrong Unia yang yang diambil dari nama Mba Nia ini memang berasal dari Padang. Mungkin itu ya alasannya abon ini identik dengan rasa pedas. Secara makanan Padang  itu aneh kalau enggak pedas  hehehe.
FYI, untuk rasa originalnya sudah terasa sensasi pedasnya dalam level yang masih aman. Buktinya, dari sekian penggemar abon ini tidak sedikit anak-anak kecil yang menggemarinya. Aman? Menurut Mbak Nia, itu karena anak-anaknya emang udah bawaannya suka yang pedes. Kalau mau pedasnya naik tingkatan, silahkan pilih varian pedasnya.  Buat saya,  yang varian original  pedesnya udah cukup, dan berhubung pencernaan  lagi eror,  saya ga berani nyobain  yang level pedasnya. :)
[caption caption="Mas Dana & uni Nia, Ownernya Abon Jambrong"]
Dengan harga 25 ribu untuk kemasan berukuran 150 gram atau kemasan yang lebih imut 50 gram dengan harga 10 ribu, abon Jambrong Unia ini sukses mendapatkan fansnya, lho. Ga heran kalau akhirnya Abon Jambrong Unia membuka pintu kerjasama dengan reseller untuk dijual secara online. Pas banget dengan misi yang diusung oleh pasangan suami istri ini kalau bisnisnya bisa menjadi berkah bagi banyak orang. Selain meningkatkan taraf ekonomi para pengrajin ikan Jambrong di Depok yang memasok bahan dasarnya, Â juga buat yang ingin mendapatkan tambahaan income di sosial media sebagai reseller.
[caption caption="Foto bareng kompasianers dengan owner Abon Jambrong Unia. Sumber foto: grup WA Kompasianers"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H