Mohon tunggu...
Efi Riana
Efi Riana Mohon Tunggu... -

"statisticians who love art and psychology"\r\n"workaholics, love climbing, jogging, reading, watching drama and movie"\r\n"family lover"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alasan Orang Ingin Jadi Presiden

9 Juni 2014   21:48 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:30 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sempat bertanya-tanya, kenapa sih orang mau bersusah payah menjadi presiden. Lah wong saya aja ngurus diri sendiri kadang masih kerepotan, ini kalo jadi presiden kan musti ngurus rakyat se-Indonesia yang banyaknya lebih dari 250juta.

Usut punya usut, berdasarkan wejangan bapak Ananta Dewandhono, manusia itu pada dasarnya secara naluriah punya niat yang baik.

Misal, si A pengin bisa ngebantu yang lain. si A pikir kalo dia mau ngebantu yang lain dia musti punya banyak harta biar bagi-baginya enak. Alhasil si A bekerja keras biar punya banyak harta. Terlepas gimana sikap si A setelah punya harta banyak maupun caranya dia dapetin hartanya.

Begitu juga si B. Si B udah gerah dengan pemerintahan Indonesia dan dia ingin merubah Indonesia menjadi lebih baik. Salah satu cara paling jitu, pikirnya, tentu si B harus jadi presiden di Indonesia. Terlepas nanti idealisnya luntur dan terpengaruh godaan sana-sini.

Level/jabatan tertinggi sesorang yang bisa diraih di perusahaan adalah CEO.

Level/jabatan tertinggi politisi yang bisa diraih adalah presiden. Buat apa berpolitik kalo pada akhirnya tidak jadi presiden.

Bagi mereka yang berpolitik tapi karena faktor "U" tidak bisa menjadi presiden, umumnya akan menjadi abdi. Pengabdi bagi pemerintahan yang ada, parpol, keluarga, bisnis, agama, atau keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun