Mohon tunggu...
efi nurwindayani
efi nurwindayani Mohon Tunggu... Dosen - Semua karena kasih karunia

saya seorang pendidik, melayani Tuhan melalui dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saling: Kata Kunci Membangun Relasi

25 Mei 2023   15:34 Diperbarui: 25 Mei 2023   15:37 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keharmonisan adalah dambaan setiap orang saat menjalani kehidupan pernikahan. Suami dan istri adalah dua pribadi berbeda yang dipersatukan Allah dalam ikatan pernikahan kudus. Kudusnya pernikahan berlangsung sampai maut memisahkan. Tentu perbedaan ini adalah sebuh potensi yang jika dikelola dengan baik akan menghasilkan sebuah kekuatan hubungan yang erat dan kuat.

Membangun relasi dalam keluarga, khususnya bagi suami istri tentu bukan hal yang mudah. Ditengah gempuran berbagai macam persoalan dalam kehidupan pernikahan, bagaimana suami istri bisa tetap tegar dan tak tergoyahkan dalam komitmen untuk tetap hidup bersama? Memang banyak cara yang diupayakan, salah satunya adalah suami istri perlu menyadari kata kunci relasi yaitu "saling" (each other). Saling apa saja?

Pertama, saling mengasihi. Kasih adalah pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Tanpa kasih, relasi menjadi rapuh dan mudah hancur. Kasih bukan hanya dikatakan, tetapi juga dilakukan dalam kebenaran. Ketika suami dan istri saling mengasihi, disitulah tercipta harmoni Ilahi yang terekspresi dalam hidup sehari-hari.

Kedua, saling mengampuni. Tidak selalu relasi suami istri itu berjalan mulus. Kadang diwarnai dengan konflik karena perbedaan watak, ide, pilihan dan lain-lainnya. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan salah satu atau dua berbuat kesalahan yang berpotensi timbulnya luka hati. Bagaimana memulihkan luka hati? Saling mengampuni. Pengalaman suami istri yang dikasihi Allah pasti memampukan untuk mengasihi dan mengampuni. Saling mengampuni menunjukkan kedewasaan karakter suami dan istri.

Ketiga saling menerima Kembali. Artinya ada pemulihan penerimaan tanpa mengungkit kesalahan yang prnah diperbuat. Jika hal ini sulit dilakukan maka lihatlah teladan Allah yang dalam kasihNya mengasihi, mengampuni dan menerima kembali setiao orang berdosa bertobat dengan tulus di hadapan-Nya. Kerelaan untuk menerima kembali membuat relasi suami istri menjadi semakin erat dan kuat.

Bagaimana sekarang? Maukah kita belajar terus saling mengasihi, mengampuni dan menerima kembali? Dengan kekuatan insani tentu kita tidak akan sanggup melakukannya, namun dengan kekuatan Ilahi, kita akan ditolongnya. Selamat mengasihi, mengampuni dan menerima kembali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun