Setiap orang membutuhkan ketenangan, terutama saat menghadapi berbagai kesukaran dalam hidup. Bagaimana caranya menjaga hati tetap tenang dalam situasi menegangkan akibat datangnya kesukaran? Kita bisa memilih untuk menyerahkan diri kepada Tuhan. Mari sama-sama belajar dari Mazmur 62:1-13 yang ditulis oleh Raja Daud ketika hendak diserang dan ditaklukan oleh musuh-musuhnya. Ia memberikan contoh hidup yang bagus untuk tetap tenang di tengah berbagai kesukaran.
Pertama, Daud berkata, "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (ayat 2). Ia mengulangi pernyataan ini di ayat 6, yang menyatakan hanya pada Allah saja aku kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Tulisan ini menarik karena Daud di awal kalimat menggunakan kata "hanya". Itu artinya adalah tidak ada cara yang lain untuk mendapatkan ketenangan kecuali dengan dekat Allah. Bahkan, dia tidak hanya menemukan kedamaian tetapi juga menerima keselamatan dan harapan.
Kedua, Daud memiliki pengetahuan pribadi dan mendalam tentang Allah. Dia berkata, hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah (ayat 3). Daud mengulangi pernyataan ini di ayat 7, hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Selanjutnya Daud menuliskan: pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah (ayat 7-8). Pengetahuan Daud yang mendalam tentang Tuhan menguatkan imannya dan menjadi tumpuan kepercayaannya. Dia menulis, percayalah kepada-Nya setiap waktu hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita (ayat 9).
Bagaimana kita dapat menerapkan kedua cara tersebut dalam kehidupan kita di tengah berbagai kesukaran hidup dewasa ini? Pertama, saat menghadapi masalah, pilihan terbaik adalah mendekatkan diri kepada Allah, bukan menjauhkan diri dari-Nya. Membangun hubungan yang dekat dengan Allah dilakukan melalui doa, mencurahkan isi hati kita kepada Allah tanpa ragu. Selain doa, membaca Firman Tuhan membantu kita menemukan ketenangan di tengah masalah. Ketenangan memungkinkan kita untuk berpikir jernih dan bijaksana, serta membuat kita melihat ada harapan di balik setiap persoalan.
Kedua, saat dihadapkan pada berbagai masalah, fokus kita seharusnya adalah mengenal Allah, bukan masalah itu sendiri. Allah yang kita kenal itu kuat, agung, dan dahsyat, seperti batu karang yang teguh. Kekuatan-Nya menjadi landasan iman kita yang tak tergoyahkan di tengah berbagai persoalan.
Marilah kita mendekat dan mengenal Allah di tengah kesukaran hidup, karena Dia yang memberikan kita ketenangan. Tetap bersyukur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H