Serasa pelupuk mata ini kering dan kerontang di sana
Airmata telah mengering, laiknya air terjun saat musim kemarau tiba
Terlalu pedih namun apa hendak dikata, ini adalah realitanya
Seperti berusaha menembus kabut putih yang membutakan pandangan mata
Kukayuh sepedaku hingga berpeluh, mengairi pelupuk mata yang memerih oleh nestapa
Ingin meraih tangan seseorang yang begitu dekat, namun bahkan mengibaskan dan lewat belaka
Kukayuh lagi hingga melampaui batasanku
Laiknya mengalirkan seluruh adrenalin disana
Meluapkan segala rasa yang ada
Hampa , pedih , perih yang tak terkata
Kemarahan bahkan bergejolak begitu hebatnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!