Beruntungnya bekerja dimana kantor memberikan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Ada hak cuti, mau diambil boleh tidak diambil sayang. Ada cuti haid mau diambil boleh tidak diambil sayang. Ada pengganti uang .
Fokus 'demi keluarga ' dan membesarkan anak -anak tadilah yang bisa mengendalikan semua keinginan untuk mengeluh atau kadang berfikir berat juga.
'Abot karo enteng kuwi gari sik ngrasake'kata orang jawa yang artinya ' Berat atau ringan sesuatu itu tinggal yang merasakannya'
Mau dirasakan berat ya berat dianggap enteng atau ringan ya ringan.
Tiap kali ingin mengeluh , teringat sebuah nasehat 'Orang bekerja itu tidak ada yang enak'. Orang nganggurpun apalagi.
Mungkin kami memang tipe-tipe yang tidak terlalu ambisius dan menjalani hidup begitu santai  terlihatnya, padahal kalau dipikirkan pekerjaan domestik rumah tangga itu luar biasa dengan dua anak kecil yang berjarak satu setengah tahun.
Kami berdua bekerja dan baik- baik saja hingga sekarang anak sudah bekerja setelah lulus kuliah dan  mereka juga baik- baik saja.
Kualitas waktu dengan anak saat itu, kedekatan dan pasangan yang mengerti. Ketangguhan dan fokus pada keinginan untuk membesarkan anak, membuat jalan yang sulit tidak lagi terasa sulit dan sekarang tugas mengasuh anak sudah selesai.Â
'Cintai pekerjaanmu dan jika dia tidak memberikan cukup untuk cintamu, pindah dan hengkang ke lain hati, namun jangan lupa apa fokus dan tujuanmu' Anonim.
Tinggal menikmati hari tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H