Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menonton Sekaten Tanpa Pasar Malam Tahun Ini

6 November 2019   03:16 Diperbarui: 6 November 2019   03:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri-peta perjuangan Sultan HB I

Ada yang berbeda dari sekaten tahun ini , sekaten tanpa pasar malam. Tahun-tahun sebelumnya didominasi oleh beraneka ragam wahana mainan serta stand pameran dan panggung hiburan di alun-alun lor kraton Yogyakarta.

Alun-alun lor yang biasanya penuh sesak oleh pengunjung dan wahana permainan, serta suara musik yang meramaikan , tahun ini kosong. Kraton Pagilaran dibuka untuk umum dengan membeli tiket masuk seharga lima ribu rupiah dan mendapatkan gelang kertas sebagai  tanda masuk.

Dokpri -tiket
Dokpri -tiket

Pengunjung penuh sesak. Begitu masuk pintu gerbang di sisi kiri dan kanan ada penjual makanan khas dan tradisional. Lalu memasuki kraton dan pameran atau sekaten menampilkan beberapa karya dan sejarah tentang Sultan HB I yang menantang  zaman.

Berbagai pameran baik pusaka maupun wayang kulit , pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengabadikan gambar,  baik dengan video atau foto untuk pameran yang ada di Siti Hinggil , ataupun membawa makanan dan memakan makanan di tempat tersebut.

Di mulai dari masuk pas tengah ada panggung  untuk tarian dan dilanjutkan dengan wayang.

Untuk pameran ada berbagai sajian tentang  keris , wayang, kitab lama berhuruf  hanacaraka , kereta  atau tandu serta masih banyak ,ada juga peta perjuangan saat Sultan HB I .

Dokpri-peta perjuangan Sultan HB I
Dokpri-peta perjuangan Sultan HB I

Ada juga pameran yang menggambarkan Sumbu Filosofis dari Gunung Merapi hingga ke laut kidul atau pantai selatan. Bentuk Tugu Golong Gilig sebelum terkena gempa  yang  berbentuk bulat atasnya , menjadi bentuk yang sekarang dengan nama lain Tugu Pal Putih

Dokpri-tugu pal putih
Dokpri-tugu pal putih

Pameran tentang Taman Sari  serta maket bangunan kraton dan gambar-gambar denahnya.

Patung-patung atau manekin yang memperlihatkan baju-baju sesuai dengan tingkat dan kegunaannya  untuk upacara di dalam kraton , serta patung pengantin pas acara mondhong atau dijunjung.

Dokpri-patung manten dipondhong atau dijunjung dalam satu satu upacara pengantin
Dokpri-patung manten dipondhong atau dijunjung dalam satu satu upacara pengantin

Malam itu acara pentas tari disajikan oleh SMKI Yogyakarta . Pengunjung ada yang duduk lesehan di depan panggung memenuhi bangsal kraton pagilaran. Sekaten kali ini kembali ke khittoh atau arti asli atau yang sebenarnya ,  pasar malam diadakan dua tahun sekali.

Upacara keluarnya gamelan kraton dilakukan  pada tanggal 1 November kemarin,  sebagai seremoni dibukanya sekaten yang berbeda kali ini dari tahun sebelumnya, namun dikembalikan ke fungsi aslinya seperti dahulu kala.

Malam itu kebetulan hari Selasa Wage jadi pas jalan ke utara ke arah Malioboro , seperti saat Selasa Wage , pedagang kakilima libur , panggung musik Koes Plus -an ada di Museum Sononudoyo yang pintu timur, ada juga di  parkiran Beteng Vrederburg,  ada satu patung raksasa sangat besar di sebelah selatan gapuro Pangurakan dan beberapa patung juga , patung baru.

Dari Utara yakni Tugu Pal Putih hingga Kraton Pagilaran sangat penuh dengan pengunjung. Baik yang menonton sekaten kali ini,  maupun yang menikmati malam Selasa Wage di Malioboro , yang memakai sepeda maupun yang berjalan kaki , karena kendaraan bermotor dilarang masuk, ataupun yang menikmati musik di beberapa panggung hiburan ,termasuk hiburan kesenian di Monumen Serangan Umum Yogyakarta.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun