Panick attack atau serangan panik ini pernah menyerang suami saya beberapa tahun yang lalu. Saya tidak tahu kenapa itu bisa terjadi dan mengubah banyak dalam hidup kami. Semua hobi olahraga dan banyak hal terhenti karena penyakit atau gejala yang datang tak diundang, begitu tiba-tiba dan mesti harus ke IGD, mesti itu.
Bisa dalam sebulan empat kali masuk IGD dan hanya butuh sekitar satu jam beristirahat di sana,lalu pulang. Semua rekam medis baik-baik saja, tetapi satu hal yang tidak sanggup saya lalui adalah kecemasan saya, ketika serangan panik itu menyerang suami saya, seperti juga kecemasannya.
Ada sebuah masalah yang pernah mendera, bukan antara saya dan suami saya, bukan tentang wanita lain, jangan sampai, masalah lain, juga bukan masalah pekerjaan.
Gejala itu tidak pernah nampak. Kadang pas olahraga berjalan kaki, tiba-tiba dia tidak bisa berjalan dan wajahnya sangat pucat dan sorot matanya seperti ketakutan dan dia bilang dia akan pingsan.
Bayangkan pria dengan tinggi seratus tujuh puluh lima dan berat sembilan puluh kilogram akan pingsan di tengah pematang yang saya lewati. Saya tidak bisa menghubungi anak bungsu saya yang ketika bekerja tidak pernah memakai WA pribadi, tapi WA handphone kantor.
Saya memanggil taksi dan mengantarkan ke IGD rumah sakit terbaik. Kecemasan saya kalau ada apa-apa. Dokter menduga itu semacam  penyakit asam lambung karena rekam jantung bagus, semua bagus. Akhirnya general check up bagus. Tidak sakit apa-apa.
Gejala Panick Attacked menurut suami saya adalah:
-Debaran jantung yang amat kencang
-Nadi yang sangat kencang
-Perasaan takut seperti  takut mati
-Rasa ingin pingsan dan sangat lemas