Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jam Nol -Nol

7 September 2019   01:50 Diperbarui: 7 September 2019   02:02 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri-sta lempuyangan jam nol-nol

Bertahun-tahun lalu,jam nol-nol kutunggu keretamu  dengan penuh rindu dan senyum tersipu mengingat dirimu,sebuah janji melewati waktu,makin tersenyum tersipu diriku

Kereta tak jua datang,jam nol-nol berdentang menjadi satu dentangan,kemana gerangan?tiada balasanmu

Dentang duakali diriku pergi,terlalu dini hari dan kabar pasti terhenti,melewati sebuah warung kopi,samar-samar devaju suaramu,di kedai kopi itu,duduk berdua saling tersipu,terperangah olehmu,lima tahun diambil oleh sahabat dekatku bersamamu

Jam nol-nol akhir masa kita bertaut , kini jam nol-nol ,menuju stasiun kereta itu,bersama pendampingku yang baru,yang lebih baik darimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun