Bertahun-tahun lalu,jam nol-nol kutunggu keretamu  dengan penuh rindu dan senyum tersipu mengingat dirimu,sebuah janji melewati waktu,makin tersenyum tersipu diriku
Kereta tak jua datang,jam nol-nol berdentang menjadi satu dentangan,kemana gerangan?tiada balasanmu
Dentang duakali diriku pergi,terlalu dini hari dan kabar pasti terhenti,melewati sebuah warung kopi,samar-samar devaju suaramu,di kedai kopi itu,duduk berdua saling tersipu,terperangah olehmu,lima tahun diambil oleh sahabat dekatku bersamamu
Jam nol-nol akhir masa kita bertaut , kini jam nol-nol ,menuju stasiun kereta itu,bersama pendampingku yang baru,yang lebih baik darimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H