Beberapa tahun yang lalu kami bertiga memutuskan untuk sekedar berlibur ke tempat terdekat, dengan jarak terdekat dan budget terdekat dengan anggaran kami.
Pertama ini adalah ketika jaman tiket pesawat masih bisa membeli secara manual di bandara Soetta,kami membeli tiket untuk dua orang ,karena anak  sulung kami waktu itu sedang berada di Malaysia.
Membeli tiket langsung dengan penuh keberanian dan berfikir kalau tidak dapat ya esok harinya dan menginap lagi di hotel Ibis Budget Airport Cengkareng,karena kebetulan ada acara dengan keluarga di Jakarta.
Jam 17:30 WIB  langsung dari  Ibis Budget Airport tangerang  naik taksi 50 ribu  ke Terminal 2 E  Soetta untuk membeli tiket pesawat MAS ,yang jadwalnya ada hari itu malam itu jam 19:30 WIB
Setelah naik ke lantai 2 ke kantornya,ternyata infonya pindah ke lantai satu,sampai di lantai 1 ternyata belum pindah.Balik lagi ke lantai 2 dengan menyeret koper jumbo karena sudah siap berangkat.Syukurlah dapat tiket masing-masing dengan harga 1,3 Â juta waktu itu.
Lalu kami  naik ke gate 1 terminal 2E  dan check in setelah pemeriksaan bagasi seperti biasa,disuruh antri ke konter 40(berjejer waktu itu konternya untuk maskapai yang sama ).
Ketika konter 38 kosong,kami diminta ke konter tersebut,namun ternyata karena belum membayar dan pembayaran ada di konter 40,balik lagi kami ke konter 40 tadi.Tidak apa-apa,go show dapat tiket sudah memenangi semuanya dan masih ada waktu tersisa.
Dua setengah jam kemudian sampailah kami di KLIA 2.
Menuju ke bagian imigrasi dan mengantri, dengan antrian yang banyak sekali,juga beberapa turis yang terpaksa antri ulamg karena salah konter antara Asian Lane dan Foreign lane.Musim liburan juga.Ketika tiba-tiba di deretan depan selisih tiga orang ,ada seorang perempuan muda jatuh,sepertinya mau pingsan dan ditolong oleh petugas dan disuruh duduk di belakang konter.
Setelah ambil bagasi dan keluar, membeli kuota internet lokal dengan harga  20 RM atau sekitar 66 ribu rupiah ,penggunaan seminggu. Kurs waktu itu 3.250 rupiah untuk 1RM.
Setelah melihat petunjuk ,kami menuju ke Hotel Sama-Sama yang  memiliki lorong khusus dengan KLIA 2 ,berusaha menghubungi anak tidak bisa, waktu itu cukup malam.
Akhirnya berjalan kaki ke hotel tersebut. Menyeret koper jumbo. Padahal sebetulnya ada buggy atau kendaraan khusus yang mengantarkan, namun pertama, kami tidak ngeh dan kedua sudah sekitar jam sebelas malam , lorong sangat sepi namun megah dan terang benderang.
Begitu sampai di lobi hotel,kami mengatakan mau ke kamar anak saya, yang sebelumnya sudah memberitahu nomer kamarnya  yaitu 809.
Ternyata benar setelah diantar oleh seorang bell boy  ke kamar, anak saya sedang tidur. Setelah dibukakan pintu lalu kami istirahat untuk check out besok pagi-pagi ,mencari bus menuju Petalling street.
Pagi hari kami check out dan menuju KLIA2 dengan naik buggy dan membeli tiket bus Star warna merah.Menuju petalling,China Town Kuala Lumpur.
Ternyata hanya berjalan kaki dari tempat kami turun , melewati petalling street dengan menyeret koper jumbo di pagi  hari ,saat toko-toko belum buka. Menuju My City Hotel yang waktu itu harganya 113 RM per malam.Hotel berlantai tiga, tanpa breaksfast namun sudah ada lift untuk naik.
Karena waktu check in jam 12 siang,kami menitipkan koper lalu berjalan-jalan di daerah sekitar ,serta menikmati makan pagi di KFC di lantai 2 sebuah gedung pertokoan, sembari melihat jalanan di bawah yang masih sepi karena masih pagi.Sekitar jam tujuh pagi,lalu berjalan-jalan melewati pertokoan .
Balik ke hotel,jalan sudah ramai dan membeli makanan di toko serta  nasi sayur di warung  masakan Indonesia,pas di seberang hotel tempat kami menginap,istirahat barang satu dua jam .
Jam empat sore kami berjalan kaki dari Petalling Street menuju Twin Tower.Jarak tempuh sekitar 4 sampai 4,5 kilometer.Hal biasa karena di kota kami,sudah biasa olahraga berjalan kaki dan kecepatan santai,meski masih panas.Selisih jam dengan WIB adalah dua jam( setara dengan WIT).Hal yang menyenangkan adalah banyak turis yang bertujuan dari dan ke tempat yang sama.Panas matahari membuat kulit kami menghitam,karena teriknya.
Setelah merasa sangat capek dan kelaparan kami makan di mal lalu pulang jalan kaki lagi menuju hotel.
Acara padat selanjutnya adalah ,ketika esok hari kami membeli sarapan pagi di warung makanan Indonesia,seperti kemarin siang,lalu check out  untuk pindah ke hotel  99 di Pudu Street.
Istirahat sebentar kemudian naik taksi ke KLCC (Kuala Lumpur Central City),naik komuter menuju Batu Caves Gombak.(Sudah pernah menulis tentang Batu Caves).
Sekitar jam empat sore sepulang dari Batu caves,naik komuter lagi  menuju Twin Tower untuk melihatnya saat malam hari dan menunggu matahari terbenam disana, sekitar jam delapan malam ,melihat lampu-lampu satu-persatu lantai dihidupkan dan sangat indah pergerakannya,menikmati air mancur berwarna .
Setelah lumayan menikmati suasana, Â kemudian makan malam di mal di dalamnya dengan menu chicken rice,noodle dan laksa lalu naik taksi ke hotel 99 pudu street.
Pagi hari check out  dan sarapan nasi lemak di Hopitiam ,restauran yang pas ada di sebelah hotel tersebut.Naik taksi ke KL Bas Terminal.Membeli tiket menuju Malaka Sentral  Bas Terminal ,harga tiket per orang waktu itu 11 RM.
Sampai di Malaka Sentral Bas Terminal,menitipkan koper,membeli tiket Intercity Bus menuju Singapura malam harinya ,yang berangkat pada pukul 23:30 waktu setempat.
Masih ada lima jam waktu luang menyusuri Malaka(Sudah menulis tentang Malaka) dan Reruntuhan Gereja.Jadi dipersingkat mengunjungi  Red building,Reruntuhan gereja St Paul,Jonker Walk,menyusuri Sungai Malaka dengan Kapal(Sudah ada di tulisan sebelumnya).
Jam delapan malam setelah puas berjalan kaki dan mengunjungi beberapa destinasi wisata di Melaka ,yang tulisannya secara rinci ada sebelumnya, lalu naik taksi dari komplek menara Timang Sari menuju Sentral Malaka Bas Terminal.
Mengambil koper,makan malam di restauran di dalam terminal tersebut dengan menu Nadu goreng bungkus tiga rasa,nasi goreng seafood black pepper dan Seafood soup,menunggu bus Intercity berangkat,yang tiketnya sudah kami beli tadi seharga 26 RM per orang.
Peraturan tidak boleh makan di dalam bus memaksa kami akhirnya menyimpan French fries potatoes yang kami beli di Mc D di koper .
Perjalanan sekitar 4-5 jam ,melewati keimigrasian ,turun dari bus,mengisi formulir dan mengantre untuk mengurus kedatangan di perbatasan Malaysia -Singapura.
Sampai di North Bridge Street kami turun,masih dini hari lalu naik taksi menuju hotel yang kami pesan di Ibis Style Mac Pherson ,dengan harga 168 dolar Singapura per malam,kamar untuk bertiga termasuk  makan pagi untuk tiga orang.Kamar menghadap kolam renang
Istirahat sebentar,sudah tidur di dalam bus ,jam 12 siang naik taksi menuju Marina Bay Sands ,Garden By the Bay,Shoppe Marina by Sands di siang hari.
Jalan menuju Garden by the Bay bisa lewat lift yang saat itu penuh,lalu kami lewat eskalator yang sangat menukik dan panjang dengan perkiraan derajat kemiringan 45 derajat dan tinggi.
Setelah lumayan menikmati keindahan taman dan kemegahan Marina Bay sands di beberapa jam dan lumayan penat,kami makan siang setengah sore di food court Shoppe marina bay sands ,memesan makanan di Sizzling hot pot ,suasana ramai sekali dan bergegas makan scallow beef and chicken,karena juga sudah menunggu kursi kosong untuk  pengunjung  yang lain.Suasana benar-benar penuh.
Memesan taksi menuju Sentosa Island dan Universal Studio hanya untuk melihat dari luar,tidak masuk ke Universal Studio.
Sekitar setengah enam sore kami naik taksi lagi menuju ke Merlion Park yang suasananya meriah dan penuh wisatawan. Di seberang terlihat kemegahan Marina Bay Sands yang dipenuhi lampu dan juga lampu menari jika diamati lebih dekat Â
Saat naik taksi dalam perjalanan dari Sentosa Island ke Merlion tadi,sopir taksi memberi informasi bahwa sebaiknya kami melihat suasana kemeriahan tahun baru ayam,lupa di jalan  apa,jadi kami  menuju ke  arena festival tahun baru ayam yang sangat meriah,ada semacam pasar malam juga yang berjajar dan keramaian kembang api saat festival atau acara tersebut berlangsung
Karena sudah cukup lelah dengan kepadatan acara jalan-jalan hari itu,kami naik taksi pulang ke hotel .
Bangun pagi  dan sarapan di hotel berdua,anak menyusul.Jam sarapan dari jam 06:00-10:30 waktu setempat.
Menu lengkap seperti all you can eat di hotel yang sekelas tetapi juga makanan untuk vegan lengkap sekali.
Sehabis makan pagi ,keluar dari hotel berjalan-jalan berdua,memotret suasana disana,Mac Pherson Rd
Jam 12 Â siang kami check out dari hotel tersebut
Kami pindah ke hotel di downtown  yang lebih murah ,tanpa makan pagi untuk tiga orang ,semalam 125 dolar Singapura.
Begitu pindah langsung  hotel,menyimpan barang-barang di kamar,langsung berjalan kaki menuju Fort Canning Park,tetapi mampir dulu di Bugis Junction,sebuah mal yang  terdekat,makan di gerai Subway.Kemudian berjalan kaki lagi melewati National Library Museum.
Sampailah di Fort Canning Park.
Sebuah taman yang sangat sejuk dan luas serta ada bekas benteng dan bangunan bersejarah.Rumput yang menghampar luas dan pepohonan.
Lumayan berjalan disana,pulangnya jalan kaki lagi menuju ke hotel ,saat itu sore hari.Istirahat di hotel sebentar.
Jam delapan malam kami  naik taksi ke Clarke Quay,sangat padat ,ada permainan giant swing yang heboh lalu menonton sebentar,makan malam di Burger King setelah berjalan-jalan  menyusuri Riverside yang sangat bagus.Sangat ramai dengan wisatawan.
Setelah lelah pulang ke hotel ,bersiap-siap untuk ke bandara Changi  besuk pagi ,naik pesawat  dari Changi ke Yogyakarta.
Tulisan ini hanya sekedar menuliskan pengalaman waktu liburan dan entah berapa kilometer kami lebih banyak olahraga berjalan kaki.Sekitar seminggu yang padat dan cukup menyenangkan,meski begitu, pulang kulit menghitam karena cukup berpanas-panasan,tetapi perasaan segar datang.
Sekian
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI