Setelah melagukan tiga mocopat itu secara bersama-sama,acara dilanjutkan dengan penampilan para pembaca mocopat dari masing-masing kecamatan di Yogyakarta, yang ada 14 kecamatan.
Akhirnya ditutup dengan pangkur Segoro Kidul.
Macapat ini memang kasepuhan atau orang-orang yang berusia cukup berumur, dalam usahanya mencintai puisi bahasa jawa agar tetap lestari.Mereka bahkan juga membuat sebuah paguyuban di kecamatan masing-masing.Saat membaca mereka biasanya tampil dengan pakaian tradisional jawa,baik untuk yang pria maupun wanita ,tetapi bukan hal yang sangat wajib.
Semoga macapat makin diminati agar tetap lestari.
Sekian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H